Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menjelaskan, satgas khusus yang dibentuk untuk mengungkap kasus tersebut tengah melakukan penyelidikan secara maraton. Dalam kasus ini, polisi menggunakan metode penyelidikan secara induktif.
“Penyelidikan induktif ini berangkat dari TKP, diolah, diulang kembali, dicari petunjuk, alat bukti yang cocok, termasuk periksa saksi. Saksi yang paling kuat untuk kasus ini adalah suami korban,” ungkap Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Keterangan saksi ini kemudian akan diuji kredibilitasnya serta digali lebih mendalam. “Kemudian setelah saksi, apakah keterangannya kredibel. Kita periksa lagi, detail dengan detail. Kami tidak terpaku hanya kepada motif yang dibangun dari asumsi,” imbuhnya.
Ia menambahkan, tim saat ini tengah memeriksa intensif sejumlah orang yang berpotensi sebagai saksi.
“Ada beberapa orang yang kita periksa intensif, itu saksi bukan potential witness, apalagi potential suspect. Itu saksi yang kredibilitasnya terus diuji,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah polisi ada kecurigaan terhadap suami korban, Krishna mengatakan, “Curiga ke siapapun boleh. Kan dia yang menemukan pertama, proses temuannya bagaimana,” tutupnya.
(detik.com)
