Hariyono, Kades Selok Awar-awar menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menewaskan Salim Kancil. Begini penampakan rumahnya yang mentereng di tengah desa.
Pantauan detikcom, Jumat (2/10/2015), kediaman Hariyono cukup besar. Meski masih dalam tahap renovasi, bangunan megahnya sudah mulai bisa terlihat. Lokasi rumah berada sekitar 20 meter dari Balai Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur.
Ada dua bangunan besar di atas lahan cukup luas. Di bangunan pertama, masih dalam tahap renovasi pada dindingnya. Sementara bangunan di sisi timur berdiri memanjang hingga tembus dapur besar di belakang rumah.
Banyak aparat kepolisian tengah berjaga di rumah bercat gelap dengan pagar besar membatasi bangunan rumah. Anggota Brimob Detasemen B Polda Jatim juga tampak bersiaga di halaman depan bersama beberapa petugas Satpol PP.
Rumah Hariyono ini kontras dengan kondisi warganya. Laporan dari warga setempat, ada 888 Kepala Keluarga (KK) di desanya masuk sebagai keluarga miskin (gakin).
Usut punya usut, Hariyono juga memiliki bisnis sampingan. Dia dikenal memiliki usaha persewaan mobil. Namun kekayaannya banyak bertambah dari proyek eksploitasi pasir bibir Pantai Watu Pecak, yang berjarak sekitar 3 kilometer dari kediamannnya. Hariyono juga ditengarai memperoleh hasil dari pungutan retribusi armada mengangkut pasir.
Laporan sejumlah media menyebut, omset yang diperoleh Hariyono bisa mencapai Rp 2 miliar per bulan dari pemasukan truk pasir yang keluar masuk dari pantai.
Saat ini, roda pemerintahan Desa Selok Awar-Awar masih berjalan normal di bawah komando Sekretaris Desa (Sekdes) setempat. Rahmad, Sekdes Selok Awar-Awar mengatakan, dirinya tidak mengetahui pasti apa saja yang dikerjakan Hariyono selama ini. Dia mengklaim, selama jadi Kades, Hariyono jarang melibatkan perangkat lain dalam menjalankan bisnisnya.
“Kalau saya tahu retribusi dari satu angkutan truk pasir sebesar Rp 10 ribu dan itu dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata bentukkan kepala desa. Jadi selama ini tidak ada pemasukan untuk desa,” terang Rahmad berbincang dengan detikcom di Balai Desa Selok Awar-Awar, Jumat (2/10/2015) siang.
Rahmad enggan berkomentar ketika ditanya kemewahan dari kediaman Hariyono dan dugaan kekayaan yang dimiliki. “Yang saya tahu, desa ini sudah dikukuhkan sebagai desa wisata dengan memaksimalkan potensi Pantai Watu Pecak. Sejak saat itulah dibentuk kelompok sadar wisata oleh kades,” jelasnya.
Kapolsek Pasirian AKP Eko Heri Suprapto mengatakan, satu peleton aparat sengaja diterjunkan untuk bersiaga rumah kades, Salim dan Tosan.
(detik.com)