Warga Rumpin tepatnya di Desa Tamansari memblokir jalan setelah insiden kecelakaan yang menewaskan seorang Guru.
Bogor-JABARMEDIA. Belasan tokoh masyarakat yang mewakili warga dari 4 RT di RW 07, Kampung Banjar Pinang, Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, sepakat menolak truk pengangkut hasil tambang melintas di wilayahnya.
Pasalnya, keberadaan tronton sudah sangat merugikan warga, terutama menjadi penyebab rusaknya infrastruktur jalan dan polusi udara.
Kahnijan (45), salah satu tokoh mengungkapkan, penolakan ini sebenarnya sudah sangat lama. Karena selama ini masyarakat setempat hampir tak pernah menikmati infrastruktur yang baik.
“Ini sangat jelas yang dirugikan adalah warga banyak. Sedangkan yang untung hanya pengusaha-pengusaha saja yang sama sekali tidak memikirkan dampak buruknya,” ujar Kahnijan.
Bukan hanya itu, lanjut Kahnijan, selain kerugian jalan rusak, keselamatan warga juga seringkali menjadi taruhan. Karena saat melintasi jalan, banyak terdapat lubang besar menganga. Belum lagi adanya truk tronton yang melintas dengan muatan penuh.
“Maka dari itu kami perwakilan masyarakat ingin secepatnya aspirasi yang disampaikan melalui aparatur desa segera di tindak lanjuti ke tingkat Pemkab Bogor,” kata Kahnijan.
Kepala Desa Tamansari, Hajmi mengaku sangat mendukung apa yang menjadi keinginan warganya. “Haram hukumnya jika truk lewat kampung Banjar Pinang ini. sudah terlalu banyak derita dan kerugian warga akibat imbas para pengusaha tambang tersebut,” tegas Hajmi.
Untuk itu, lanjut Kades, persoalan ini akan menjadi agenda penting dan akan ditindak lanjuti. Karena warga sudah terlalu jenuh dengan kondisi yang tak pernah ada ujungnya.
“Kami berencana menyampaikan hal ini kepada para pengusaha agar tidak melewati jalan tersebut. Mudah-mudahan langkah warga yang sepakat dan kompak bisa mengatasi persoalan ini,” pungkasnya.(publikbogor)