Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan atas tuduhan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menjamin lancarnya renegosiasi kontrak karya PT Freeport.
Dalam laporannya, Sudirman melampirkan bukti rekaman yang diserahkan Rabu (18/11/2015).
Bukti itu diserahkan oleh staf khusus Menteri ESDM Said Didu dan Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM Hufron Asyrofi.
Malamnya, cuplikan rekaman itu diperdengarkan dalam acara “Mata Najwa” di televisi.
Dalam cuplikan rekaman kedua, terdengar pembicaraan yang menyebut Presiden dan nama Luhut. Ada tiga orang yang berbicara dalam rekaman itu.
+ Saya yakin karena Presiden kasih kode begitu. Berkali-kali segala urusan di DPR selalu segitiga. Pak Luhut, saya, Presiden, setuju, gitu aja…
+ Saya ketemu Presiden, sudahlah, cocok. Artinya dilindungi keberhasilan semua. Belum tentu dikuasai menteri-menteri yang kayak gini, Pak.
+ Enggak ngeri. Itu strategi, Pak.
+ Henry Kissinger-nya itu, Pak.
Selain itu, cuplikan rekaman juga memperdengarkan kalimat yang diduga sebagai imbalan yang didapat jika renegosiasi Freeport berjalan lancar.
+ Freeport jalan, Bapak itu happy, kita ikut happy, kumpul-kumpul, kita golf, kita beli private jet yang bagus dan representatif.
Tidak dijelaskan siapa yang berbicara dalam cuplikan rekaman itu.
Meski begitu, dalam laporan Sudirman Said, disebut bahwa pengusaha yang ikut menemani Novanto saat menemui petinggi Freeport adalah Reza Chalid.
Novanto mengakui, dia mengajak pengusaha minyak Reza Chalid dalam pertemuan dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsoeddin.
Dia sengaja mengajak Reza karena curiga dengan Maroef yang mengajak bertemu di kawasan Pacific Place pada 6 Juni 2015 itu.
Menanggapi rekaman yang diperdengarkan, Wakil Ketua MKD Junimart Girsang enggan memberikan komentar.
“Saya dengan segala hormat belum memberi komentar,” ucap Junimart dalam acara itu.
Meski begitu, Junimart berharap sidang MKD bisa dilakukan secara terbuka.
“Mudah-mudahan di sidang begini adanya. Ini kan menyangkut integritas,” ucapnya.
(Kompas)