“Kemacetan adalah tantangan di setiap kota-kota di dunia, dan kota yang bertumbuh seperti Melbourne dengan populasi yang bertumbuh, kemacetan itu selalu menghantui,” ujar Menteri Transportasi Publik Victoria Jacinta Allan kala diwawancara jurnalis Indonesia, yang datang atas undangan Australia Plus ABC International September 2015 lalu.
Namun, pihaknya melakukan beberapa langkah. Salah satunya adalah mengurangi perlintasan sebidang.
“Yang paling penting bagi kota ini adalah mengurangi level crossing (perlintasan sebidang). Kereta berjalan di bidang yang sama dengan jalan dan ini bisa menyebabkan kemacetan di jalan-jalan sekitarnya,” katanya.
Kemacetan itu bisa menimbulkan sederet biaya kerugian setiap hari. “Jadi, pemerintah Victoria berkomitmen untuk memindahkan 50 perlintasan sebidang untuk mengurai kemacetan, mengoperasikan lebih banyak kereta, sehingga orang-orang lebih memilih angkutan umum,” imbuh dia.
Menurut data Level Crossing Removal Authority, kantor administrasi di bawah Pemerintah Victoria yang bertanggung jawab atas proyek penghilangan perlintasan sebidang ini, 50 perlintasan sebidang itu akan dihilangkan dalam masa delapan tahun.
Pemerintah Victoria mengalokasikan 2,4 miliar dolar Australia (Rp 24 triliun) anggaran tahun 2015-2016 untuk menghilangkan sedikitnya 20 perlintasan sebidang hingga 2018. Diharapkan, 50 perlintasan sebidang akan hilang hingga 2022.
Menariknya, cara memindahkan perlintasan sebidang itu bukan dengan membangun terowongan atau membangun flyover, tapi dengan cara menurunkan jalan rel sehingga lebih rendah dari jalan.
Selain menghilangkan 50 perlintasan sebidang, cara Victoria untuk mengurangi kemacetan adalah membangun terowongan untuk kereta api yang akan menambah perjalanan KA.
Kini di Melbourne, sedang dibangun terowongan KA kembar sepanjang sembilan km.
“Kami sedang membangun dua terowongan bawah tanah sepanjang sembilan km. Terowongan ini akan menambah kapasitas sistem transportasi secara dramatis. Ini adalah proyek sistematis yang besar yang berdana sekitar 11 miliar dolar Australia (Rp 107,9 triliun),” kata Menteri Jacinta Allan.
Dengan adanya dua terowongan tersebut, maka diharapkan perjalanan kereta akan bertambah. Kereta yang dioperasikan juga lebih banyak dan diharapkan lebih banyak mengangkut komuter Victoria ke pusat kota Melbourne.
“Ini proyek besar yang sedang dikerjakan sekarang, diharapkan pembangunan dua terowongan sembilan km dapat selesai 2026,” jelas dia.
“Kereta dan trem, itu proyek transportasi publik yang penting yang kami investasikan,” imbuhnya.
Dua terowongan bawah tanah itu untuk jalur kereta Metro, dibor di bawah tanah tujuh meter dari dasar Sungai Yarra.
(Republika)