Sejumlah anggota DPR mulai mengungkap rumor santer soal oknum kuat di DPR yang mencatut nama Presiden dan Wapres dan meminta saham Freeport. Siapa oknum kuat yang disebut sebagai ‘komandan’ di DPR itu?
Wakil Ketua Komisi III DPR dari PD Benny K Harman mengungkap rumor santer soal oknum kuat yang bermain-main soal Freeport ini. Benny dengan lantang meminta pimpinan DPR mengklarifikasi isu miring itu.
“Karena ini sudah jadi rumor bahwa pimpinan dewan, kalau bisa pimpinan dewan memberikan penjelasan secara terbuka,” kata Benny yang mengapresiasi langkah Sudirman Said melaporkan dugaan itu ke MKD DPR, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2015).
Rumor ini ternyata bukanlah isapan jempol semata. Anggota Komisi III DPR dari PD Ruhut Sitompul makin gamblang menyebut siapa sosok yang diduga dilaporkan Menteri ESDM itu.
“Kita tunggu MKD nanti akan memanggil komandan itu. Ya kalian tahulah komandan itu. Kalian tahu komandan kami siapalah,” ujar jubir PD ini.
Ruhut berharap MKD DPR lekas memproses laporan tersebut. Hal ini penting agar tidak menjadi fitnah yang meluas.
“MKD walaupun lembaga etika, saya pikir ada asas praduga tak bersalah tapi kalau saya, sudah rahasia umum. Kalian tahu juga siapa. Aku hanya memohon jagalah nama baik DPR,” kata Ruhut.
Namun siapa sebenarnya ‘komandan’ DPR yang mencatut nama presiden itu? Dalam istilah sehari-hari tentu saja Komandan berarti ketua atau pimpinan. Namun tentu saja semua itu baru rumor. Kalangan pimpinan DPR sendiri sudah menegaskan tak pernah mencatut nama presiden.
“Yang jelas saya selaku pimpinan DPR tidak pernah untuk bawa-bawa nama Presiden atau mencatut nama Presiden,” kata Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2015).
(detik.com)