Sungai Citarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sudah sejak lama terkenal menjadi obyek wisata andalan. Banyak wisatawan baik lokal maupun luar daerah bahkan dari luar negeri yang berlibur di sana.
Kedatangan wisatawan tersebut khusunya untuk menguji nyali dengan bermain arung jeram di Sungai Citarik. Dengan menggunakan perahu karet dan dipandu seorang pemandu para pengunjung diajak menyusuri aliran sungai dan jeram yang cukup menantang. Kini, lokasi tersebut bukan hanya menjadi obyek wisata melainkan lokasi kejuaraan dunia.
Di akhir November hingga Desember 2015, Sungai Citarik di Desa Cijambe, Kecamatan Cikidang, Sukabumi terpilih menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Arung Jeram atau World Rafting Championship/WRC) 2015.
Kejuaraan dunia kategori rafting 6 (R6) ini diikuti ratusan peserta yang berasal dari 23 negara di dunia. Mereka di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Inggris, Rusia, Denmark, Turki, Italia, Indonesia, Perancis, Australia, Jepang, Malaysia, New Zealand, Costa Rica, Belanda, Kanada, dan Slovakia.
Pembukaan acara WRC 2015 dilakukan pada 30 Nopember di Alun-Alun Palabuhanratu. Dalam kesempatan tersebut ditampilkan kesenian khas Sukabumi Lisung Ngamuk di depan tamu undangan dan para peserta WRC yang berasal dari mancanegara.
“Lomba arung jeram ini dapat memajukan olahraga dan wisata secara sekaligus,’’ ujar Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI) yang juga Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen (Mar) Buyung Lalana saat membuka WRC 2015. Sehingga dalam momen tersebut Indonesia berupaya menjadi tuan rumah yang ramah.
Buyung menuturkan, para peserta arung jeram dari berbagai negara itu juga ingin melihat panorama alam dan keramahan warga Indonesia. Harapannya, ketika pulang ke negaranya masing-masing mereka mendapatkan kesan bahwa Indonesia negara yang ramah dan ingin kembali menyusuri Sungai Citarik dan sungai lainnya di Indonesia.
Citarik dipilih sebagai lokasi kejuaran dunia ungkap Buyung dikarenakan telah memenuhi standar internasional dan sudah teruji. Sebenarnya, ada daerah lainnya yang layak dan memenuhi kualifikasi itu, namun harus disempurnakan karena belum tersedianya sarana pendukung.
“Sementara di Citarik semua sarana pendukung sudah tersedia,’’ ujar Buyung. Terutama karena Citarik merupakan salah satu sungai dengan jeram terbaik di dunia untuk olahraga petualangan di air. Selain itu kondisi Sungai Citarik yang variatif dengan sejumlah jeram yang membutuhkan kewaspadaan tinggi.
Panjang sungai Citarik sekitar 17 kilometer dan bermuara di Pelabuhanratu. Kondisi tersebut membuatnya sangat layak sebagai tempat ajang kejuaraan dunia. Bahkan, Citarik tidak kalah dengan kondisi sungai di Brasil atau Costa Rica maupun Selandia Baru yang menggelar kejuaraan dunia 2011 dan 2013.
Citarik juga dilengkapi sarana pendukung seperti ketersediaan sarana penginapan dan rumah makan. Saat ini ada sekitar lima perusahaan yang mengelola usaha wisata olahraga arung jeram di Citarik yakni Arus Liar, Bravo, Caldera, Kaki Langit, dan Selaras. Kelima pengelola arung jeram tersebut menyediakan penginapan dan makan bagi peserta WRC.
Penjabat Bupati Sukabumi Achadiat Supratman mengatakan, penyelenggaraan WRC 2015 di Citarik berdampak positif pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke Sukabumi. “Harapan kita, obyek wisata dan olahraga arung jeram di Sukabumi makin dikenal di dunia,’’ terang dia.
Selain sukses sebagai tuan rumah yang ramah, Indonesia juga berupaya meraih prestasi dengan menjuarai ajang WRC di berbagai kategori.
Hasilnya, pada hari pertama lomba pada Selasa (1/12) tim Indonesia U-19 Putera berhasil meraih medali emas dalam kategori sprint.Tim Indonesia berada pada posisi pertama mengalahkan Inggris dan Rusia yang menempati juara kedua dan ketiga.
Rinciannya, Indonesia mencatatkan waktu terbaik yaitu 1 menit 41,39 detik, diurutan kedua dari Inggris dengan waktu 1 menit 42,85 detik dan diurutan ketiga dari Rusia dengan waktu 1 menit 43,06 detik.
Selain emas, tim Indonesia meraih empat medali perunggu atau juara ketiga dalam ketegori head to head kategori U-23 Putera-Puteri serta U-19 Putera-Puteri.
“Kami sangat bersyukur bisa mempersembahkan medali emas untuk Indonesia,’’ ujar pelatih tim arung jeram Indonesia U-19 Putera dan Puteri Aceng Supendi.
Prestasi ini merupakan untuk pertama kalinya tim arung jeram Indonesia meraih emas dalam kategori sprint putera U-19. Menurut Aceng, prestasi tersebut diperoleh tim arung jeram setelah melakukan latihan yang cukup padat. Sehingga akhirnya diperoleh hasil yang terbaik dalam ajang kejuaran dunia arung jeram yang diikuti 23 negara di dunia.
(Republika)