PT Kereta Commuter Line Jabodetabek (KCJ) mencabut aturan free out mulai pertengahan Desember mendatang. Tak pelak aturan ini langsung direspons perlawanan para pengguna commuter line.
Free out ticketing adalah fasilitas bagi penumpang untuk bisa masuk dan keluar di satu stasiun yang sama dengan durasi tidak lebih dari satu jam dan tidak dikenakan biaya.
Protes keras disuarakan para pengguna commuter line. Mereka meminta agar pihak KCJ tak hanya memikirkan keuntungan semata.
“Anda tahu nggak rasanya kalau pas kereta ada gangguan. Kereta penuh semua dan lama datangnya, akhirnya kami memilih keluar stasiun sebelum satu jam dan memilih angkutan lain. Terus sekarang mesti dikenai biaya? Hello,” kata Rina yang biasa naik kereta dari Depok Baru saat berbincang, Selasa (1/12/2015).
Ratusan ribu orang menggunakan commuter line setiap harinya. Apa iya, sampai membuat KCJ rugi dengan adanya free out. Bukankah pengamanan commuter line yang dibantu TNI sudah membuat penumpang berpikir untuk berbuat curang.
“Bagaimana kalau misalnya barangnya ketinggalan di parkiran atau di rumah? Terus mesti keluar stasiun lagi, terus mesti bayar? Mahal ya ongkos jadi pengguna kereta. Sekarang kan orang memilih kereta karena nggak macet dan murah,” terang Dian pengguna commuter line dari Bogor.
Protes juga disampaikan lewat media sosial. Ribuan pengguna commuter line juga berkicau menyuarakan protesnya, mulai di twitter sampai facebook.
“Kale free out dihapus, sekalian dong jangan tanggung. Hapus tuh sinyal Manggarai biar nggak ketahan lagi” sindir akun @C_Andikap69.
Bagaimana menurut Anda tentang penghapusan free out ini?
(Detik)