Kekacauan Lockdown India hingga Puncak Kematian Corona AS

by -359 views

Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (30/3). Mulai dari kekacauan lockdown di India hingga prediksi puncak kematian akibat infeksi virus corona di Amerika Serikat.

Seorang perantau di India, Ranveer Singh, yang berusia 40 tahun dilaporkan meninggal ketika berjalan kaki untuk pulang kampung di masa pemberlakuan penguncian wilayah (lockdown) untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kejadian tragis itu terjadi pada Sabtu (28/3) pekan lalu. Saat itu Ranveer yang bekerja sebagai tukang antar di Ibu Kota New Delhi terpaksa pulang ke kampungnya di Negara Bagian Madhya Pradesh.

Penerapan lockdown yang dilakukan di seluruh India membuat hampir seluruh badan usaha tutup. Para karyawan juga akhirnya menganggur.

Pemerintah Kanada memutuskan untuk mengevaluasi kembali masker dan peralatan medis yang diimpor dari China, yang akan digunakan tenaga medis yang menangani pasien virus corona.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menegaskan Kementerian Kesehatan Kanada akan memastikan bahwa semua masker dan peralatan medis yang tiba dari China berkualitas dan sesuai dengan standar. Hal itu termasuk pasokan medis tambahan dari China yang akan diterima Kanada dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga:  PWRI Bogor Raya mendukung GM FKPPl dan KADIN Kab Bogor Giat Bhakti Sosial Peduli Lingkungan Hidup

Keputusan evaluasi dari Kanada ini menyusul keputusan pemerintah Belanda untuk menarik lebih dari 600 ribu masker yang diimpor dari China karena bermasalah dan tak sesuai standar alat kesehatan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa puncak kematian akibat infeksi virus corona di AS akan terjadi dalam dua pekan ke depan.

Dia memperkirakan puncak kematian terjadi sekitar Hari Paskah pada 12 April. “Puncak kematian bisa terjadi saat Hari Paskah,” kata Trump pada Minggu (29/3) seperti dikutip dari AFP.

Trump juga telah memperpanjang pedoman menjaga jarak sosial atau social distancing untuk menekan penyebaran virus corona hingga 30 April 2020.

(CNN indonesia)