Pertanyaan yang Paling Sering Dicari Soal Virus Corona

by -300 views

Virus corona tipe baru merupakan keluarga besar virus yang selama ini hanya enam di antaranya diketahui dapat menginfeksi manusia. SARS atau sindrom pernapasan akut parah yang muncul pertama kali pada 2002 dan MERS atau sindrom pernapasan Timur Tengah pada 2013 juga menjadi penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Pada Desember 2019, muncul Covid-19, penyakit terbaru yang disebabkan oleh kelompok virus corona yang sama. Namun, ada perbedaan di antara ketiga penyakit ini ada di gejala, masa inkubasi, serta penyebaran.

Dilansir Hopkins Medicine, ada banyak pertanyaan yang ingin diketahui warga dunia soal virus corona tipe baru, SARS-CoV2 itu. Lauren Sauer selaku direktur penelitian Johns Hopkins Biocontainment Unit berbagi informasi mengenai Covid-19 yang sering ditanyakan masyarakat:

Bagaimana penularan Covid-19?

Penularan dapat terjadi antarmanusia melalui percikan cairan yang keluar saat batuk dan bersin. Penyebaran virus corona jenis baru ini sedang dipantau oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau CDC serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga:  Ade Yasin Canangkan Bulan Vaksinasi Covid-19 Demi Percepat Capaian Target

Covid-19 muncul pertama kali di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China pada Desember 2019. Meski penelusuran terhadap sumber pasti dari virus corona jenis baru ini masih dilakukan, hipotesis awal mengira itu mungkin terkait dengan pasar makanan laut di kota tersebut.

Dari pasar tersebut, beberapa orang yang berkunjung ke sana mengalami pneumonia karena infeksi virus corona yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, sebuah studi yang dirilis pada 25 Januari lalu mencatat bahwa individu dengan kasus yang dilaporkan pertama pada 1 Desember 2019 tidak memiliki hubungan langsung dengan pasar itu.

Apa saja gejala Covid-19?

Masa inkubasi virus pencetus Covid-19 menjadi pembeda utama penyakit ini dengan SARS dan MERS. Gejala-gejala yang dialami orang terinfeksi bisa muncul dalam waktu 14 hari setelah terpapar virus.

Gejala Covid-19 meliputi batuk, demam, sesak napas, dan dalam kasus yang jarang dapat terjadi masalah pernapasan parah, gagal ginjal, hingga kematian. Jika Anda mengalami demam atau kesulitan pernapasan, seperti batuk atau sesak napas, hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan dan jelaskan kondisi yang dialami melalui telepon sebelum pergi ke rumah sakit atau fasilitas perawatan darurat lainnya.

Baca Juga:  Dana Bergulir Bagi PKL Rp 120 Miliar

Bagaimana diagnosis Covid-19 ditegakkan?

Diagnosis mungkin sulit didapatkan dengan hanya melalui pemeriksaan fisik karena banyak kasus yang cenderung ringan dan tampak mirip dengan flu atau pilek. Meski demikian, tes melalui laboratorium dapat mengonfirmasi diagnosis.

Apakah ada obat untuk Covid-19?

Sampai sekarang, belum ada obat khusus untuk mengatasi Covid-19. Namun, ada sejumlah tindakan suportif yang bisa dilakukan untuk menghilangkan gejala. Dalam kasus yang parah, ada opsi tambahan untuk perawatan penyakit, termasuk obat-obatan yang sedang dalam penelitian dan terapi.

Bagaimana tingkat kematian penderita Covid-19?

Hingga Ahad (22/3) kemarin, tercatat 13.592 kematian terjadi akibat Covid-19. Namun, hingga saat ini telah ada 94.175 yang pulih dari penyakit. Perlu diketahui, meski dikatakan tingkat kematian lebih rendah dibanding SARS, namun penyebaran Covid-19 lebih cepat sehingga mengakibatkan jumlah korban yang lebih besar.

Bisakah kita menghindari infeksi virus corona tipe baru ini?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari Covid-19. Pertama, jaga kebersihan diri dengan hal-hal dasar, mulai dari mencuci tangan.

Baca Juga:  Lima ruas jalan di Bandung ditutup untuk cegah penyebaran COVID-19

Kedua, terapkan perilaku hidup sehat, mulai dari makan-makanan bergizi hingga berolahraga. Ketiga, jangan lupa menjaga jarak dengan orang lain untuk sementara waktu. Keempat, jangan batuk dan bersin sembarangan.

Dari mana asal virus corona tipe baru?

Virus corona sebenarnya umum terjadi pada hewan dan jarang hewan dapat menularkannya kepada manusia. Ada banyak jenis virus corona, yang beberapa di antaranya dapat menyebabkan pilek atau penyakit pernapasan ringan, yakni gangguan di hidung, tenggorokan, paru.

Mengapa virus penyebab Covid-19 dinamakan sebagai corona?

Penamaan virus itu terinspirasi dari bentuk dari virusnya. Jika dilihat dari bawah mikroskop, ia tampak dikelilingi oleh struktur-struktur runcing seperti halnya mahkota. Corona juga berasal dari kata yang berarti bagian paling luar atmosfer matahari.

(REPUBLIKA)