Tahun Baru Islam Tinggal Menghitung Hari, Pemkot Bandung Imbau Masyarakat Tidak Menggelar Pawai Obor

by -211 views

Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriyyah jatuh pada tanggal 1 Muharram.

Umat islam di seluruh Indonesia, biasanya selalu menyambutnya dengan membuat perayaan.

Seperti Kota Bandung yang bisa menyambut Tahun Baru islam ini dengan menggelar pawai obor.

Namun pada perayaan tahun baru islam kali ini, warga Bandung telah diimbau untuk tidak melakukan pawai obor sebagaimana mestinya.

Hal itu dikarenakan saat ini kondisi masih berada di tenggah pandemi Covid-19.

Salah satu cara pencegahan penularan virus corona adalah dengan menghindari kerumuman.

Sebagaimana diberitakan PRFMNews.id sebelumnya dalam artikel “Pemkot Bandung Imbau Warga Tak Gelar Pawai Obor Pada Malam Tahun Baru Islam Nanti“, maka dari itu sesuai arahan dari Wali Kota Bandung Oded M Danial, warga diminta untuk tidak melakukan pawai obor terlebih dahulu sebagai langkah antisipasi penyebaran covid-19.

“Sesuai dengan arahan dari Bapak Wali Kota pada saat pelaksanaan subuh berkah tadi pagi, beliau menyampaikan bahwa kegiatan aktivitas atau kegiatan arak-arakan, lalu juga karnaval, konvoi yang biasanya dilakukan saudara-saudara kita di Pondok Pesantren maupun di Masjid diharapkan untuk tidak dilaksanakan,” kata Medi di Balai Kota Bandung, Selasa 18 Agustus 2020.

Baca Juga:  Indonesia Punya Kubah Emas, Malaysia Punya Masjid Kristal

Untuk merayakan tahun baru islam ini, sambung Medi, wali kota meminta warga untuk merayakannya dengan memperbanyak tasyakur bini’mah dan kegiatan tafakur serta tadabbur.

“Kalaupun seandainya di beberapa masjid dilaksanakan kegiatan tasyakur bini’mah itu pak wali kota mempersilahkan sepanjang protokol kesehatannya dijaga,” tegasnya.

Selain itu, DKM masjid yang menggelar acara tasyakur bini’mah diminta menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer, membuat jarak pembatas, serta mewajibkan jemaah menggunakan masker.

Selain itu, orang tua diimbau untuk tidak membawa anak-anaknya untuk ikut serta dalam acara
tasyakur bini’mah di masjid. Pasalnya, anak-anak termasuk kelompok rentan tertular Covid-19.

“Kalau untuk anak-anak kita berharap dan mengimbau kepada orang tua untuk lebih bersikap antisifatif karena bagaimanapun anak-anak termasuk kelompok yang rentan terpapar. Oleh karena itu kita berhadap dalam kegiatan yang berkumpul masa banyak orang tua lebih bijak dan arif untuk tidak membawa putra-putri mereka ke aktivitas yang dimaksud,” pungkasnya.

(Pikiran Rakyat)