Militer Rusia mengerahkan delapan jet tempur untuk mencegat tiga pesawat pembom milik Amerika Serikat (AS) yang mendekati Crimea pada hari Jumat. Misi Washington unjuk kekuatan militer di atas wilayah udara Ukraina itu merupakan penerbangan langka.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihak kontrol wilayah udara mendeteksi tiga pesawat pembom strategis B-52H Angkatan Udara AS mendekati perbatasan negara pada hari Jumat.
Sebanyak empat jet tempur Su-27 dan empat jet tempur Su-30 dengan cepat dilesatkan, dan mengawal tiga pesawat Amerika menjauh dari wilayah udara Rusia.
“Pelanggaran perbatasan negara Federasi Rusia oleh pesawat Amerika tidak diizinkan,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dilansir Russia Today, Sabtu (5/9/2020).
Selain mengendus situs radar dan sistem pertahanan rudal, penerbangan ketiga pembom AS kemungkinan dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan, dengan tujuan untuk menunjukkan dukungan AS untuk Ukraina.
Komando Eropa-AS mengakui misi ketiga pesawat pembom berkemampuan nuklir tersebut pada Jumat malam.
Menurut komando itu, ketiga pesawat pembom Amerika bergabung dengan jet tempur Ukraina.
“Misi tersebut memberi Ukraina pelatihan udara yang berharga, dan menunjukkan kemampuan AS dan NATO untuk menghalau Rusia serta meyakinkan sekutu dan mitra,” kata Komando Eropa-AS dalam siaran pers.
Interaksi pada hari Jumat bukanlah insiden yang terisolasi. Jet-jet tempur Rusia terbang kurang dari dua minggu lalu untuk mencegat penerbangan B-52 lainnya di atas perairan netral Laut Hitam.
Baik AS dan Rusia sama-sama telah mengadakan latihan perang di sekitar kawasan tersebut baru-baru ini. Angkatan Darat AS memulai latihan tempur artileri di wilayah yang berjarak 70 km dari perbatasan di Estonia minggu ini, beberapa hari setelah Rusia mengadakan latihan tempur Angkatan Laut di Laut Bering.
(Sindonews)