CIBINONG – Usai video pencekikannya terhadap salah satu pedagang kaki lima (PKL) di area Stadion Pakansari viral, oknum anggota Satpol PP Kabupaten Bogor akhirnya minta maaf.
Permohonan maaf tersebut disampaikan langsung oknum tersebut dalam sebuah video yang diterima wartawan pada Senin (20/9/2021).
“Saya yang bernama Ikhsan Rizaldi Lestaluhu, anggota Banpol-PP Kabupaten Bogor menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-sebesarnya atas perilaku saya yang terjadi pada 18 september 2021 di area Stadion Pakansari,” katanya.
Ikhsan mengaku tidak akan lagi melakukan perbuatan tersebut. Apalagi pada saat menjalankan tugas sebagai penegak peraturan daerah.
“Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya dan siap menerima sanksi atas perilaku saya tersebut. Sekali lagi saya minta maaf atas semua yang dirugikan karena perilaku saya,” tuturnya.
Video permohonan maaf juga diperlihatkan upaya mediasi yang dilakukan Satpol PP bersama dengan seorang ibu yang diketahui sebagai PKL tersebut.
Dalam video itu, ibu tersebut juga menghaturkan permohonan maafnya sebagai PKL. Juga ibu dari seorang pria yang menjadi korban aksi cekik oknum anggota Satpol PP.
“Saya minta maaf anak saya pun minta maaf. Sudah gak ada urusan apa-apa lagi, selesai semuanya. Terimakasih, Saya dihormati disini masih dianggap warga disini,” ucapnya.
Diketahui sebelumnya, aksi mencekik yang dilakukan oknum anggota Satpol PP Kabupaten Bogor, viral di media sosial. Kejadian tersebut terjadi saat penertiban pedagang kaki lima (PKL) dilakukan di area Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor.
PKL Sering Mangkal di Pakansari
Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bogor, Iman W Budiana membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kejadian itu terjadi pada Sabtu 18 September 2021.
Saat itu, kata Iman, anggota Satpol PP ditugaskan untuk melakukan penertiban PKL pada akhir pekan. Selain untuk ketertiban umum, PKL juga dikhawatirkan menimbulkan kerumunan saat dalam kondisi Pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Jadi pada saat penertiban, ada adu mulut, melawan petugas. Sehingga terjadilah seolah-olah mencekik itu,” kata Iman.
Iman menduga apa yang terjadi itu lantaran emosi semata. Karena PKL yang ditertibkan tersebut seringkali dijumpai dan diberikan teguran oleh petugas.
“Beberapa kali ditertibkan, diingatkan tapi selalu ada dan berpindah-pindah PKL itu. Saat penertiban terjadi perlawanan,” tutur Iman.
Namun begitu, dia memastikan akan melakukan penertiban kepada anggotanya agar dalam menjalankan tugas tidak disertai dengan aksi kekerasan.
“Dan kami tegaskan bahwa PKL itu dilarang di kawasan Stadion Pakansari,” tegas Iman.
Sumber: pakuanraya disalin : mbah Kasdi Gundul