JABARMEDIA.COM – Pemerintah Kabupaten Bogor sedang giat menghidupkan UMKM kuliner, salah satunya makanan ringan seperti keripik. Adalah Pak Rohman, pengusaha keripik pisang dan singkong yang beralamat di Kampung Pasir Ipis RT.18 RW.04, Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Rohman (43) atau Koben sebutan sehari-hari, seorang pengusaha keripik yang ditekuninya sudah berjalan empat tahun. Usaha ini dijalankan bersama istri dan anaknya juga di bantu menantunya, Herdin.
Pertama membuka usaha ini karena desakan ekonomi, setelah itu Rohman terpaksa putar otak untuk menghidupi keluarganya, karena susah mencari kerja.
Dengan modal awal 100 ribuan, Rohman memulai usaha keripik. Bahan baku singkong dan pisang di dapat dari kebun sendiri serta peralatan pengolahan memanfaatkan yang ada di rumah. Untuk pemasaran Rohman mengirim keripik ke warung-warung terdekat.
“Peralatan yang di pakai dulu hanya mengandalkan pisau dan talenan saja karena keterbatasan modal.” Kata Rohman kepada jabarmedia.
Sekarang tempat pengolahan di buat menggunakan rangka baja ringan dan atap asbes. Tungku besar dengan bahan bakar kayu menjadikan api merata dan rasa berbeda. Untuk pengolahan bahan baku menggunakan serutan manual dan mesin. Omset yang di dapat juga cukup lumayan yaitu 10 juta per bulan.
“Kalau menggunakan kompor gas mah harga nggak masuk, apinya juga kecil jadi matangnya nggak rata.” Sambungnya.
Dibantu oleh Herdin, menantunya yang berkecimpung di usaha ini dari awal merintis sampai sekarang. Selain membantu pengolahan, Herdin juga ikut memasarkan keripik ini.
“Pengiriman ke warung biasanya seminggu sekali, kadang baru tiga hari mereka meminta tambahan, karena sangat laris.” Kata Herdin.
“Sekarang saja ada pesanan mendadak keripik singkong dan pisang ke Jakarta 80 kg. Kemasan di pack ukuran 0.5 kg an.” Pungkasnya.
(Haikal – Kabarbogor)