Jabarmedia.com LEUWISADENG – Terkait perlakuan Camat Leuwisadeng dan seorang Kepala Dinas di Kabupaten Bogor terhadap beberapa wartawan yang hendak melakukan peliputan pada acara Kesrak PKK Baga Kencana di wilayah Leuwisadeng pada, Kamis 02 Desember 2021, menuai sorotan dari berbagai pihak, salahsatunya dari Aktifis Kabupaten Bogor Muhamad Nurul Nasruli mendesak Camat meminta maaf.
Buyung, sapaan akrab Muhamad Nurul Nasruli turut geram mengetahui hal tersebut. Karena menurutnya, tidak semestinya seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berprilaku seperti itu.
“Kalaupun Camat berbicara seperti itu, saya rasa tidak pantas, sementara kawan-kawan media itu sudah jelas, ada dasar hukumnya dalam Undang-Undang Pers dan jelas berhak mewawancarai siapapun,” kata Buyung kepada wartawan pada, Jumat (03/11/2021).
Artinya, kata Buyung, kegiatan yang diselenggarakan di wilayah Kecamatan Leuwisadeng itu sudah seharusnya seorang Camat memberi informasi publik dalam kegiatan yang diselenggarakan di wilayah tersebut.
“Semestinya disampaikan saat awak media hendak mewawancarai bukan seperti itu, ini ada apa? Apalagi kegiatan itu seremonial yang diselenggarakan oleh Provinsi dan memakan sebuah anggaran, dari Provinsi atau dari daerah. Bisa jadi mereka yakin mereka hanya dipakai tempatnya saja dan tidak mau ambil pusing,” cetusnya.
Menurutnya, seharusnya Camat Leuwisadeng itu menjelaskan karena kegiatan itu berada di wilayah teritorialnya.
“Mereka yang tau lingkungan dan kegiatan, apalagi dia selaku ASN dan harus berdasarkan Kode etik ASN
yang mana harus melayani dengan baik selaku pejabat publik,” ucapnya.
Atas kejadian itu, Buyung mendesak, Camat Leuwisadeng Rudy Mulyana dan salah satu Kepala dinas (Kadis) itu meminta maaf kepada awak media.
“Bupati harus mengevaluasi camat dan kadis yang berprilaku anti kepada awak media karena dianggap tidak berprilaku baik, apalagi bupati mencanangkan 5 karsa dalam programnya, didalam karsa ke 5 itu berbunyi Karsa Berkeadaban, jika camat dan kadis nya tidak berprilaku baik bagaimaa menjalankan program pancakarsa yang saat ini digaungkan dimana-mana sementara anak buah bupati saja tidak faham dengan poin-poin karsa itu sendiri dengan bersikap anti media berarti bupati gagal menjalankan program unggulannya. Jadi, evaluasi saja anak buah seperti itu,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kegiatan Rheceking kesatuan gerak (Kesrak) PKK Bangga Kencana tingkat Provinsi Jawa Barat yang digelar di Kampung Jambu, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng pada, Kamis (02/11/2021) terkesan alergi terhadap wartawan.
Usai pelaksanaan kegiatan itu, saat hendak dikonfirmasi oleh wartawan terkait pelaksanaan kegiatan tersebut, Camat Leuwisadeng Rudy Mulyana enggan di wawancara.
“Ke istri nya ibu sekda, bu Nurhayanti saja wawancaranya yang itu tuh,” kata Rudi Mulyana sambil menunjuk ke arah Nurhayanti.
Namun saat beberapa wartawan menyambangi seorang ibu dengan mengenakan papan nama Nurhayanti itu pun enggan berkomentar.
“Saya males ngomong,” singkatnya. ( MP )