Jabarmedia.com TENJOLAYA – Fakultas teknologi pertanian IPB bekerja sama dengan pemerintah desa Cibitung Tengah kecamatan Tenjolaya adakan sosialisasi dan loka karya, 11/08/2022.
BEM FATETA IPB dalam rangka program PPKO ( program penguatan kapasitas organisasi mahasiswa) mengenai pemanfaatan sistem irigasi springkler pada komoditas pepaya.
Hal ini sebagai upaya edukasi teknologi masyarakat dalam menyambut pertanian unggul 2045, mensosialisasikan teknologi pertanian disebut sistem irigasi springkler.
Sistem irigasi sprinkler menggunakan sistem penyemprotan air seperti curah hujan alami menyirami tanaman dengan butiran yg sudah ditentukan.
Tekanan air disalurkan kemudian dikeluarkan melalui nozzle yang kemudian memecahkan air sehingga keluar seperti titik-titik air hujan.
Tekanan air berasal dari pompa yang mendorong air melalui pipa kemudian keluar melalui nozzle.
Menurut Angga Prayoga perwakilan dari BEM FATETA IPB salah satu kelebihan dari sistem irigasi springkler,
“Kelebihan sistem irigasi springkler, pada musim kemarau produktivitas tanaman tetap produktif karena ketersediaan air sudah tersedia dari sistem ini,”jelas Angga
Selain sosialisasi teknologi pertanian BEM FATETA IPB juga mengadakan sosialisasi dan pembinaan petani di desa Cibitung Tengah.
Tentang budidaya pepaya varietas merah delima yang sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu, menggunakan sistem irigasi springkler.
Pepaya merah delima ( varietas asli Sumatera/Solok) yang memiliki beberapa kelebihan , baik ketahanan terhadap penyakit, rasa dan harga di pasaran.
Kerja sama BEM FATETA IPB dengan pemerintah desa Cibitung Tengah sudah berjalan. Sejak Januari 2021.
“Ada beberapa program diantaranya pepaya merah Delima, hidroponik, pengelolaan kompos ( bina desa) dari menristek Dikti, mulai Januari realisasi April November 2021. Penanaman SDH mulai dari bulan April, dapat membantu peningkatan perekonomian petani di desa Cibitung tengah,” terang sekretaris desa ( Robiati Sari )
Target dari kegiatan ini petani di Rw. 01 dan RW 05, desa Cibitung Tengah, pemuda desa ( karang taruna) dan kelompok wanita tani ( KWT ).
“BEM FATETA IPB akan terus berkomitmen yang memiliki fokus teknologi pertanian, akan terus berupaya mengoptimalkan ilmu yang di dapat di kampus untuk di aplikasikan dimasyarakat, terutama yang kaitannya dengan teknologi pertanian, kedepannya akan membentuk kelompok kelompok baru yang memiliki fokus pada teknologi pertanian, khusus untuk tahun ini fokus pada teknologi irigasi springkler, harapannya sistem irigasi ini bisa di aplikasikan pada komoditas lain, khusus untuk desa Cibitung Tengah faham dengan teknologi pertanian yang ada saat ini, karena telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, terbentuk kelompok tani yang memiliki kejelasan dari pemasaran seperti pepaya ini hasilnya sudah jelas dan pangsa pasar tersendiri” pungkas Angga Prayoga ( Purnama).