JABARMEDIA.COM – Peristiwa pegerakan tanah tersebut terjadi pada Sabtu (13/5/2023). Pemicunya adalah curah hujan dengan intensitas yang tinggi mengguyur kawasan dan kondisi tanah di lokasi kejadian, labil.
Sembilan rumah warga rusak akibat terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Rancadaham, RT 04/05, Desa Cipangeran, Kecamatan Dalung, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Satu dari 9 rumah itu ambruk, sedangkan 8 lainnya terancam.
“Awalnya satu unit rumah milik Unang (72) yang ambruk, lalu mengakibatkan delapan rumah di sekitarnya juga terancam,” kata petugas Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Rudi Wibiksana, Senin (15/5/2023). Rudi Wibiksana menyatakan, bencana pergerakan tanah pertama kali diketahui setelah terdengar suara keras dari samping rumah.
Setelah pemilik mengecek ke luar rumah ternyata dinding rumahnya ambruk dan seluruh bagian bangunan retak. Kerusakan juga terlihat di lantai rumah yang retak dan sebagian keramiknya pecah. Setelah itu pemilik rumah lalu diminta segera mengungsi karena khawatir rumah ambruk sebab sebagian besar dinding bangunan sudah rusak.
“Pemilik rumah, dua jiwa, selamat karena keluar dan mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman,” ujar Rudi Wibiksana.
Berdasarkan hasil asesmen, tutur dia, rumah itu ambruk akibat dampak dari pergerakan tanah di lereng bukit Rancadaham. Warga terdampak yang rumahnya ambruk untuk sementara mengungsi ke tempat aman. Sedang penghuni delapan rumah yang terancam diminta waspada.
“Kami sudah melakukan assesment ke lokasi dan mengimbau warga yang terdampak pergerakan tanah agar lebih waspada,” tutur dia. Sementara itu, bantuan mendesak yang dibutuhkan adalah logistik dan material bangunan untuk melakukan perbaikan rumah.
(Inews.id /idram)