Dedi Setiawan (27), warga Kecamatan Sukaluyu, kasus pembegalan di tempat tersebut sering terjadi, bahkan salah satunya terjadi saat siang hari.
“Saat siang kadang sepi, dan memang jauh dari perkampungan. Apalagi saat malam hari, sepi ditambah gelap karena tidak ada lampu penerangan. Jadinya memang rawan. Tapi sering dilalui warga karena akses utama tiga desa,” ucap dia.
Warga setempat sudah geram dengan aksi begal di jalur tersebut. Sebagai antisipasi, warga kerap melakukan ronda.
“Jadi kalau warga ronda tidak ada aksi begal. Sekalinya warga tidak meronda, terjadi begal seperti yang terjadi pada Senin malam. Kami harap pelaku bisa segera ditangkap dan jalan ini diberi penerangan supaya tidak rawan,” kata Dedi.
Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan polisi terus melakukan antisipasi tindak kriminal, terutama aksi pembegalan. Selama ini patroli terus dilakukan oleh Polsek dan Polres dalam rangka mengantisipasi gangguan kamtibmas.
“Kami juga mohon warga masyarakat bersama perangkat desa, RT-RW turut serta bersama Polisi membantu dengan melaksanakan siskamling di wilayah rawan. Jika ada hal-hal yang mencurigakan segera dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas atau Polsek atau laporkan langsung ke Lapor Kapolres,” kata Aszhari.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan Pemkab akan menyiapkan (penerangan jalan umum) PJU hingga ke jalur pedesaan yang minim penerangan.
“Berkaca dari kejadian tindak kriminal kemarin, kita siapkan PJU untuk jalan pedesaan. Nanti juga diarahkan pemerintah desa membangun PJU sementara, sambil menunggu alokasi PJU dari Dishub. Supaya aksi kriminal bisa diminimalisir apabila jalurnya tidak gelap,” ucap Herman.
(detik/idram)