BPBD Cianjur catat 4 rumah rusak terdampak gempa Sukabumi

by -235 views

JABARMEDIA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat empat rumah rusak dan jalan desa sepanjang 50 meter tertutup longsor di Kecamatan Leles, akibat gempa 5.1 magnitudo yang terpusat di Kabupaten Sukabumi.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Selasa, mengatakan gempa yang terjadi Selasa pukul 14.23 WIB dirasakan cukup kencang warga di seluruh wilayah Cianjur terutama wilayah selatan, sehingga pihaknya langsung melakukan pendataan.

“Data sementara kerusakan akibat gempa yang sudah masuk, empat rumah rusak dan longsor menutup jalan desa di Desa Sirnasari, Kecamatan Leles, tidak ada korban jiwa karena pemilik berhamburan ke luar rumah,” katanya.

Saat ini, ungkap Rudi, pihaknya sudah mengirim petugas ke sejumlah lokasi untuk melakukan pendataan kerusakan akibat gempa 5.1 magnitudo yang terpusat di Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 10 kilometer.

Kepala Desa Sirnasari Sahuri, mengatakan sebelum gempa terjadi hujan lebat dengan intensitas lebih dari dua jam melanda Kecamatan Leles, saat sore warga merasakan gempa yang cukup kencang dan berhamburan keluar rumah guna menghindari hal tidak diinginkan.

Baca Juga:  4 pegawai Pemkab Purwakarta ditangkap atas kasus narkoba

Rumah yang rusak terdapat di Kampung Cibuluh, tutur Sahuri, satu rumah rusak sedang dan tiga rumah lainnya rusak ringan, jalan desa tertutup longsor yang disebabkan gempa, sehingga aktifitas warga terhambat, gempa juga menyebabkan pohon tumbang dan menimpa rumah warga.

“Jalan antar desa penghubung Sirnasari dan Walahir terputus akibat tertutup longsor sepanjang 50 meter dengan ketinggian longsor sekitar 2 meter. Saat ini aparat gabungan dibantu warga berusaha membuka kembali jalur yang tertutup,” katanya.

Pihaknya berharap alat berat dapat diturunkan dinas terkait di Pemkab Cianjur, guna menyingkirkan material longsor agar jalan utama penghubung antar desa itu, dapat kembali dilalui kendaraan dan aktifitas perekonomian tidak terhambat.

“Jalan penghubung antar desa ini, merupakan akses tercepat warga untuk beraktivitas terutama perekonomian, sehingga kami berharap Dinas PUTR Cianjur segera menurunkan alat berat,” katanya.

(Antara/idram)