Warga Cikalong di era modern seperti ini masih memanfaatkan Nampaling untuk menangkap simeut atau belalang di sawah.
Secara tampilan, Nampaling terbuat dari bambu yang dianyam berbentuk saring dengan gagang bambu.
Ruspandi mengatakan memang dulu simeut awalnya untuk konsumsi tapi karena banyak yang suka, sekarang sudah menjadi barang komoditi diperjualbelikan.
“Ada yang dijual mentah ada juga yang sudah dimasak dengan harga mulai Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogramnya,” ucapnya.
Dia mengatakan selain sebagai petani warga di Desa Cikalong masih menggeluti usaha mencari simeut di sawah. “Sampai sekarang masih banyak yang dagang simeut,” katanya.
BPengrajin Nampaling di Cikalong, Untung (80) mengatakan, pembuatan Nampaling hanya berbahan bambu yang dianyam menyerupai saring ikan. “Bambunya harus dari bambu tua yang sudah berwarna coklat. Namun pembuatannya lama karena perlu telaten,” katanya.
Menurutnya pembuatan alat nampaling bisa memakan waktu satu minggu, mulai dari pencarian bambu hingga proses anyam.
“Sampai saat ini saya masih rutin membuat alat Nampaling untuk menangkap belalang atau simeut di sawah. Karena warga di sini hidup dari menjual simeut,” ucapnya.
Meski tidak setiap hari banyak pesanan, tetapi selalu saja ada pembeli simeut atau belalang. “Ya ada buat untuk dimakan digoreng ada juga konsumsi olahan lainnya. Kadang buat pakan burung,” katanya.
Meskipun usianya sudah kepala delapan, Untung masih mengandalkan dari mencari simeut untuk memenuhi kebutuhannya. “Alhamdulillah kalau rezeki pasti ada, meskipun hanya ratusan ribu per bulan tapi bisa menutup kebutuhan sehari-hari karena penghasilan setiap bulannya bisa berubah-ubah,” ucapnya.
Aktifitas Puluhan Tahun
Kepala Desa Cikalong Ruspandi mengatakan aktivitas nampaling sudah dilakukan puluhan tahun yang lalu di wilayah Cikalong.
“Bahkan sejak ratusan tahun lalu alat Nampaling sudah menjadi warisan untuk mencari nafkah bagi warga setempat. Belalang simeut yang didapatkan bakal diolah menjadi simeut goreng dan bisa dikonsumsi untuk makanan sehari-hari,” ucapnya.
Selain itu simeut kecil bisa menjadi pakan burung, dijual dan diolah menjadi simeut goreng.
“Tampaling memang alat untuk mempermudah penangkapan belalang diciptakan sendiri oleh warga Cikalong ratusan tahun lalu,” katanya.