Manager Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengatakan, desain pembatas tersebut sengaja diadaptasi demi menjamin kelancaran arus keluar-masuk pengunjung di lorong tersebut. Hal ini lantaran banyak pengunjung yang duduk-duduk di pagar pembatas tersebut sehingga memadati area.
“Area tersebut merupakan area flow pengguna untuk masuk dan menuju peron untuk naik commuter line ataupun yang akan keluar Stasiun,” kata Leza, kepada detikcom, Kamis (8/6/2023).
Di sisi lain, Leza belum dapat memastikan apakah desain ini akan diterapkan di stasiun lain atau tidak. Hal ini bergantung pada apakah di stasiun KRL tersebut ada tamannya dan apakah flow pengunjung terganggu dengan adanya kondisi serupa.
Viral di Twitter
Pada mulanya, desain ini viral di media sosial lewat unggahan dari akun Twitter @txtdaribogor. Akun tersebut mengunggah sejumlah gambar, salah satunya potret perbandingan antara tembok pembatas lama dan baru. Dari sana terlihat jelas perubahannya.
“Ada yang baru di Stasiun Bogor daks. From this to this,” bunyi keterangan dari unggahan tersebut, dikutip Kamis (8/6/2023).
Nampak kini tembok pembatas tersebut berbentuk zigzag, seperti segitiga berjajar yang mana ujung atasnya berbentuk runcing. Uniknya lagi, meski desain sudah berubah, dalam satu gambar nampak sejumlah pengunjung tetap berupaya menduduki pagar pembatas tersebut. Unggahan ini pun banjir komentar netizen dan telah disaksikan sebanyak 278 ribu kali.
“Padahal di samping jalur satu ada korsi enak juga banyak, tapi kenapa pada duduk disitu yak,” bunyi komentar akun @mirv****.
“Duduk di situ emangnya salah ya? Sampe2 mereka harus bikin pinggirannya jd lancip gt,” bunyi komentar akun @suhe****.
(detik/idram)