Kapolsek Ciledug AKP Dorisha Suryo menjelaskan bayi S dan istrinya, AA (33), itu meninggal saat dilahirkan di rumah sakit di Tangerang, pada Senin (3/7) pagi. Setelah itu, S membawa jenazah bayinya pulang ke Ciledug.
Namun, karena tidak memiliki uang, ia teringat ketika jenazah bayinya dikeluarkan dari lemari pendingin rumah sakit. Sebelum memasukkan jenazah ke freezer, S membacakan Yasin bagi almarhum bayinya tersebut.
“Pada hari Selasa (4/7), S mengurus surat kematian di kelurahan. Setelah selesai mengurus surat kematian, S mengeluarkan jenazah bayi dari freezer untuk dimakamkan di TPU Selapajang sekitar pukul 11 siang,” tutur Dorisha.
Dihubungi terpisah, Camat Ciledug, Marwan, mengatakan kisah S menyimpan jenazah bayinya ini terungkap setelah sang ayah melapor ke ketua RT setelah 2 hari kemudian.
“Nggak temuan, (ayah yang) ngadu. RT yang bilang, karena dia mungkin pendatang, datang nggak lapor ke RT. Mungkin dalam kepanikan kebingungan dia lapor ke RT,” kata Marwan.
Setelah dua hari menyimpan jenazah bayi di freezer, S akhirnya melapor. Pemerintah setempat, lanjut Marwan, membantu S mengurus semuanya hingga proses pemakaman.
“Karena dia hitungan baru 3 bulan di sini, KTP-nya Bogor. Tapi kita respons kita bantu sampai akhirnya pemakaman, sampai ngurus administrasi di rumah sakit umum Kabupaten, kita dampingi semuanya. Ke Dukcapil kita dampingi,” ujarnya.
(detik/idram)