JABARMEDIA.COM – Desa wisata Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor masuk 8 besar nominasi Best Tourism Village tingkat internasional dalam penghargaan UN World Tourism Organization (UNWTO) kategori Best Tourism Village.
Desa Wisata Batulayang Kecamatan Cisarua ini berhasil bertengger di delapan besar menjadi perwakilan dari 4.573 desa wisata di Indonesia, juga menjadi satu-satunya desa yang mewakili Provinsi Jawa Barat.
Hal itu ditegaskan Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Yogi Tri Tugastiyo saat diwawancarai Tim Komunikasi Publik Diskominfo Kab. Bogor, Jumat (4/8/2023).
Perlu diketahui bahwa, dari 4.573 desa wisata di Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menetapkan 47 desa se-Indonesia dalam penghargaan UN World Tourism Organization (UNWTO). Dari 47 desa tersebut tim Kemenparekraf kembali memilih dan menetapkan menjadi delapan besar salah satunya Desa Wisata Batulayang untuk mewakili Indonesia pada ajang tersebut.
Kepala Bidang Destinasi Disbudpar Kabupaten Bogor, Yogi Tri Tugastiyo menerangkan bahwa, Desa Wisata Batulayang merupakan salah satu desa wisata binaan Pemkab Bogor yang fokus dilakukan sejak tahun 2014 baik dari sisi kelembagaan dan manajemen sehingga sumber daya manusianya terus berlanjut dan berkesinambungan.
Menurut dia, masuknya Desa Wisata Batulayang ke delapan besar tingkat dunia ini ada dua syarat penilaian yakni pertama adalah mendapatkan penghargaan Indonesia Nasionalisme Award, kedua adalah memiliki Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf RI.
“Desa Wisata Batulayang Alhamdulilah memiliki dua kriteria tersebut. Serta nilai tambahannya adalah keunggulan yang dimiliki Desa Batulayang yaitu pertama adalah konservasi alam, disitu ada observasi hutan, menanam pohon, merawat pohon dan bagian lainnya melalui pengelolaan sampah di sekitar perbatasan masyarakat serta pemberdayaan masyarakat dan mengangkat produk lokal melalui pelaku UMKM,” jelas Yogi.
Lanjut Yogi menerangkan, bahwa tahapan proses penilaian hingga masuknya Desa Wisata Batulayang ke delapan besar dunia diawali pada tanggal 6 Juni 2023 mendapat surat bahwa Desa Batulayang masuk nominasi 47 besar penghargaan dari UNWTO, lalu pada 7 Juni 2023 dilanjutkan dengan tahapan sosialisasi.
Pada 8-15 Juni 2023 masuk ke tahap pengisian form dan menjawab 12 pertanyaan dan 200 dokumen berbahasa Inggris dan men-submitnya ke dalam aplikasi atau website UNWTO, pada tahap ini tim pengelola Desa Wisata Batulayang didampingi oleh tim dari Disbudpar Kabupaten Bogor. Untuk pengumuman terbaik tingkat dunia akan dilakukan pada 25 Oktober 2023 mendatang.
Yogi mengaku bangga karena bisa menjadi bagian yang ikut berkompetisi mewakili Indonesia di tingkat dunia. Tentunya ini bisa menjadi dorongan semangat untuk desa-desa wisata yang ada di Indonesia khususnya Kabupaten Bogor untuk bisa mengikuti kompetisi-kompetisi dengan desa-desa lainnya.
“Harapan kami mudah-mudahan ini bisa menjadi pendorong semangat bagi desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Bogor untuk bisa mengikuti kegiatan atau berkompetisi dengan desa-desa lainnya, tidak hanya di tingkat lokal pemerintah daerah, juga tingkat nasional atau bahkan sampai tingkat dunia seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Desa Wisata Batulayang, Ade Rusmana, mengungkapkan bahwa Desa Wisata Batulayang menjadi perwakilan dari 64 desa wisata di Kabupaten Bogor yang masuk nominasi di ajang penghargaan Internasional Best Tourism Village.
“Dengan bantuan Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, kami coba ikut serta dan mengisi formulir yang diberikan oleh UNWTO 2023 dengan mengisi 250 pertanyaan. Alhamdulilah di Juli 2023 kemarin, kami mendapatkan kabar baik bahwa Desa Wisata Batulayang menjadi satu-satunya dari Jawa Barat maju di ajang tersebut,” ujar Ade Rusmana.
Lanjut Ade Rusmana menerangkan, untuk berada di posisi saat ini, sejak tahun 2014 ia terus berupaya dan bertekad untuk memajukan masyarakat dengan mencoba menjadikan masyarakat sebagai pelaku pariwisata sehingga masyarakat memiliki tanggung jawab untuk pariwisata tersebut.
“Di sana bersama teman-teman, pak kades yang luar biasa supportnya, dibina oleh Disbudpar, dan dibantu oleh akademisi dengan tujuan untuk mengembangkan masyarakatnya untuk tetap ikut andil dalam pengembangan dan pengelolaan pariwisata di Desa Batulayang,” jelasnya.
Menurut Ade, Desa Wisata Batulayang menerapkan beberapa destinasi yang dijual kepada wisatawan, yaitu pertama edukasi, kerajinan masyarakat sekitar yang dijadikan suatu atraksi edukasi untuk para wisatawan sehingga masyarakat juga ada pendapatan lebih dari itu semua.
Kedua pertanian, hasil pertanian tersebut tidak hanya dijual ke pasar tradisional, tetapi Desa Wisata Batulayang juga mencoba menjual dalam dalam bentuk edukasinya kepada anak-anak sekolah yang coba berkunjung ke Batulayang. Ketiga ada outbound dan tentu saja Desa Wisata Batulayang terus mengadakan seni budaya dengan tujuan mengangkat kembali kearifan lokal.
“Alhamdulillah, kami masuk ke ajang dunia. Dan insya Allah di 25 Oktober pengumuman dan mudah-mudahan berhasil. Mohon doanya, terimakasih,” ucap Ade Rusmana sebagai penutup.
(Radarbogor/idram)