Pantauan detikJabar Selasa (15/8/2023) pukul 09.30 WIB, warga mulai beraktivitas seperti biasa. Sedangkan ruas Jl Ir. H. Juanda atau Jl Dago yang sempat diblokir warga malam tadi, sudah bisa dilalui kendaraan kembali.
“Sudah kondusif sekarang,” kata Cimot (22), salah seorang warga.
Namun Cimot mengungkapkan yang jadi persoalan warga saat ini adalah rasa trauma akibat banyaknya polisi yang masuk ke rumah-rumah warga sesaat setelah terjadi kericuhan di depan Terminal Dago.
“Cuma yang jadi masalah sekarang soal trauma warga yang diserang polisi karena semalam itu banyak sekali polisi yang masuk rumah-rumah warga,” ujarnya.
Bukan cuma masuk, menurutnya polisi juga menembakkan gas air mata ke area pemukiman. Hal itu, kata dia, membuat banyak warga terluka akibat panik untuk menyelamatkan diri dari kepulan asap gas air mata.
“Warga yang mengalami luka-luka setau saya puluhan orang luka ringan akibat gas air mata panik. Gas air mata ditembakin ke rumah-rumah warga,” pungkasnya.
Seperti diketahui, situasi mencekam melanda kawasan Dago Elos, Kota Bandung, Senin (14/8/2023) malam. Warga terlibat bentrok dengan polisi usai dipukul mundur setelah memblokir Jl Ir. H. Juanda atau Jl Dago.
Kericuhan pecah bermula saat warga memblokir akses jalan pengendara hingga 300 meter sekitar pukul 21.20 WIB. Dari Terminal Dago hingga SPBU Dago, warga membakar ban bekas dan alat lainnya dari bahan kayu untuk menutup akses tersebut.
Belakangan diketahui, aksi blokir jalan dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga Dago Elos setelah mereka ditolak saat hendak membuat laporan dugaan penipuan ke polisi. Warga menuding polisi mengabaikan laporan mereka atas urusan sengketa tanah yang sudah lama terjadi.
Setelah polisi turun tangan ke lokasi, negosiasi kemudian dilakukan. Sekitar pukul 22.30 WIB, negosiasi yang dilakukan rupanya tidak membuahkan hasil.
Akibatnya, pada pukul 22.45 WIB, kericuhan pertama kali terjadi. Setelah negosiasi buntu, polisi mencoba memukul mundur warga yang tetap memaksa menutup jalan tersebut.
Selain aparat yang disiagakan, polisi juga mengerahkan mobil water cannon untuk mencoba membubarkan kerumunan. Mendapat tekanan dari kepolisian, warga Dago Elos melawan saat hendak dibubarkan. Pukul 23.00 WIB, polisi yang mencoba merangsek untuk membubarkan aksi itu, dipukul mundur warga yang melawan dengan cara melempar batu ke arah petugas.
Akhirnya, polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke arah kerumunan warga. Usai dipukul mundur, bantuan tim kepolisian bermotor pun kemudian dikerahkan. Petugas bertameng juga makin dipertebal untuk bisa membubarkan aksi tersebut.
Tak lama berselang, polisi akhirnya bisa membubarkan aksi blokir jalan yang dilakukan warga Dago Elos sekitar pukul 23.15 WIB. Pukul 23.30 WIB, kondisi mulai terlihat kondusif dan polisi terlihat menyisir sisa-sisa kericuhan itu.
Polisi juga terlihat mengamankan seorang warga yang diduga terlibat kericuhan di lokasi kejadian. Pria itu dibawa setelah diduga terlibat menjadi provokator terjadinya kericuhan.
“Situasi sudah kondusif, kami lakukan pendorongan dan berhasil membersihkan jalan. Sekarang jalan sudah bisa dilalui lagi oleh pengendara,” katanya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Meski sudah kondusif, petugas masih disiagakan di lokasi hingga Selasa (15/8/2023) pukul 00.30 untuk mencegah keributan terjadi lagi.
(Detik/idram)