Beras Rp51.000 per 5 Kilogram Dijual Khusus untuk Warga dengan KTP Bandung, Berikut Jadwalnya

by -46 views

JABARMEDIA.COM – Harga beras di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kota Bandung, terus mengalami peningkatan. Pengendalian harga dilakukan melalui berbagai hal, termasuk operasi pasar untuk beras, sehingga harga bisa kembali stabil.

Di Kota Bandung, warga ber-KTP Kota Bandung bisa memanfaatkan operasi pasar beras itu mulai 19 September 2023 sampai 10 Oktober 2023. Sebanyak 30 kecamatan di Kota Bandung akan digilir untuk pelaksanaan operasi pasar dengan stok 10 ton beras untuk setiap kecamatan.

“Pemkot Bandung, khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian, bekerja sama dengan Perum Bulog cabang Bandung dan Bank Indonesia. Kami akan lakukan operasi pasar beras medium. Masing-masing kecamatan rencananya disiapkan sekira 10 ton, pelaksanaannya rencananya hari Selasa, Rabu, atau Kamis pada periode 19 September sampai 10 Oktober itu,” kata Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, di Bandung, Rabu, 13 September 2023.

Pada hari pertama penyelenggaraan operasi pasar beras murah, 19 September 2023, kata Meiwan, ada 3 kecamatan yang mendapatkan giliran pertama. Ketiga kecamatan yang direncanakan itu adalah Sukasari, Coblong, dan Rancasari.

Baca Juga:  Mendag Jamin Stok Kebutuhan Pokok Aman

Ia menuturkan, harga jual di operasi pasar itu adalah Rp51 ribu per 5 kilogram, atau setara harga per kilogram Rp10.200. Masyarakat bisa membeli maksimal 2 kantong atau 10kg beras. Harga itu dikatakannya masih di bawah harga eceran terendah yang ditetapkan yaitu Rp10.900, dan berselisih jauh dari harga di pasar.

“Kenapa bisa dilepas harga Rp51 ribu, karena ada bantuan dari Bank Indonesia untuk mengganti biaya transportasi dari gudang ke lokasi,” ucapnya.

Ditambahkannya, masyarakat yang bisa membeli adalah mereka yang memiliki KTP Bandung dengan domisili sesuai kecamatan penyelenggaraan operasi pasar. Masing-masing warga per KTP itu bisa membeli maksimum 2 kantong beras. Masyarakat juga harus datang langsung ke lokasi pasar murah yang diselenggarakan di kantor kecamatan ataupun lokasi lain yang dipilih saat penyelenggaraannya.

Stok beras aman

Selain untuk operasi pasar itu, Meiwan menuturkan, Perum Bulog masih terus menyalurkan beras ke pasar tradisional maupun ritel. Pantauan harga sepekan ini menunjukkan, harga beras medium di pasar berada pada kisaran Rp12.500 – Rp13.000. Sementara, beras premium harga per kilo berkisar Rp14.000 – Rp15.000.

Baca Juga:  Satgas Pangan Ungkap Penyebab Kelangkaan Beras di Ritel Modern

Kenaikan harga beras itu memang dialami juga berbagai wilayah lainnya di Indonesia. Meski begitu, stok beras dinyatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sehingga warga juga tidak perlu membeli stok rumah tangganya secara berlebihan.

Kepanikan warga untuk membeli secara berlebih itu dikatakannya akan mengganggu ketersediaan beras dan kestabilan harga. Stok yang tadinya cukup satu bulan untuk seluruh warga tapi akhirnya hanya cukup untuk 1-2 minggu.

“Insyaallah ketersedian beras dan barang kebutuhan pokok di Kota Bandung masih aman, warga tidak perlu membeli stok secara berlebihan sampai panic buying. Itu justru akan semakin memengaruhi harga. Saat ini, harga memang naik karena panen di beberapa tempat tidak optimal, serta harga gabah di petani dan harga di penggilingan naik,” ujarnya.

Berharap inovasi kebijakan

Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, Senin, 11 September 2023, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, meminta pemerintah daerah mewaspadai potensi kenaikan harga sejumlah sebagai langkah penting dalam mengendalikan inflasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka inflasi Year On Year (YoY) Agustus 2023 sebesar 3,27 persen. Angka ini mengalami peningkatan dibanding inflasi Juli YoY sebesar 3,08 persen.

Baca Juga:  Apa Penyebab Harga Beras Naik?

Mengenai komoditas beras, melalui rilis berita di situs Kemendagri, Tito menyatakan dorongannya supaya pihak terkait memperkuat serapan dan produksi dalam negeri. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog juga terus memperkuat cadangan stok beras untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Upaya lainnya yang terus dilakukan adalah melakukan intervensi harga di tingkat pusat oleh Bapanas dan Bulog. Selain Itu, pemerintah melalui Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Tito menyatakan, ia berharap langkah tersebut diikuti oleh jajaran pemda dengan rutin mengecek ketersediaan cadangan beras di daerah masing-masing dengan melibatkan Perum Bulog.

“Di samping itu, kita tentu mengharapkan ada inovasi-inovasi dan kreasi-kreasi dari teman-teman pemerintah daerah, baik kepala daerah maupun satgas pangannya untuk mengatasi agar kenaikan harga beras tidak memberatkan masyarakat,” ucapnya.***

(Pikiran-rakyat/idram)