Tendangan Maut yang Renggut Nyawa 2 Siswa MTs Cianjur

by -46 views

JABARMEDIA.COM – Ulah pelajar SMP asal Kabupaten Cianjur, Jabar, berinisial RP (15) berujung maut. RP menendang dua pelajar MTs bernama Denis Pratama (14) dan Wisnu Pirmansyah (14) yang tengah mengendarai motor.

Saat itu, Denis dan Wisnu merupakan siswa MTs di Kecamatan Cijati, Cianjur. Denis dan Wisnu saat itu pulang sekolah dengan mengendarai motor. Kemudian, korban bertemu RP dan melakukan tendangan ‘maut’. Motor yang dikendarai Denis dan Wisnu pun oleng dan terjatuh. Akibat kejadian itu, Denis dan Wisnu meninggal dunia.

Peristiwa itu pun menyebabkan duka mendalam bagi keluarga dan teman korban. Apalagi salah satu korban, yakni Denis Pratama dikenal baik, bahkan kerap meraih peringkat pertama di sekolah.

Teror Kala Pulang Sekolah

RP ternyata kerap melakukan penjegalan dan teror sebelum akhirnya menendang sepeda motor yang dikendarai Denis Pratama dan Wisnu Pirmansyah, menyebabkan kedua pelajar MTs itu tewas.

Bahkan kedua korban, dan siswa lain yang kerap dijegal hingga diteror pelaku sempat enggan untuk bersekolah lantaran takut terhadap pelaku dengan aksi penjegalannya.

Andri Setiawan, paman korban Denis, mengungkapkan sebelum aksi yang mengenakan tersebut, keponakannya kerap mengalami penjegalan saat pulang sekolah.

Menurutnya aksi penjegalan itu terjadi sejak Denis duduk di bangku kelas 1 Mts atau sudah selama setahun terakhir.

Baca Juga:  Keindahan Objek Wisata Pantai Jayanti Cianjur

“Denis ini sekarang kelas 8 atau kelas 2 Mts. Dari kelas 1 itu dia sering dijegal dan diteror oleh PR dan antek-anteknya saat pulang sekolah,” kata dia, Kamis (14/9/2023).

Menurutnya saat menjegal tersebut pelaku juga kerap nyaris memukul korban. Namun korban selalu berhasil lolos dari aksi penjegalan tersebut. “Setiap pulang itu pasti dijegal. Tapi tidak pernah kena, selalu berhasil lolos. Tidak hanya ke keponakan saya, tapi ke siswa lain juga begitu, selalu dijegal di jalan oleh pelaku,” tuturnya.

Dia menuturkan seringnya aksi penjegalan tersebut membuat Denis dan beberapa siswa enggan untuk sekolah. “Keponakan saya sempat bilang tidak mau sekolah, karena takut dijegal atau dicegat saat pulang. Tapi akhirnya mau sekolah lagi dengan dijemput kakaknya saat pulang,” kata dia.

Senada, Dian Permana, kakak korban, mengaku pernah memergoki pelaku akan memukul korban dari arah belakang saat pulang. “Karena dapat kabar adik saya kerap dijegal, akhirnya saya putuskan untuk jemput adik saya saat pulang. Ketika itu saya ikuti adik saya dari belakang. Saat perjalanan pulang, pelaku tiba-tiba mendekati adik saya dan hendak memukul dari belakang. Saya langsung teriaki, dan pelaku langsung kabur,” ucap dia.

Menurutnya aksi penjegalan itu sudah dia dan keluarganya sampaikan kepada pihak sekolah dari pelaku RP. Namun setelahnya aksi pelaku terus berlanjut hingga akhirnya terjadi peristiwa penendangan yang menyebabkan Denis dan seorang temannya meninggal dunia.

Baca Juga:  Polwan Diperbolehkan Berjilbab, Begini Aturannya

“Sudah sempat dilaporkan ke pihak sekolahnya pelaku. Tapi tidak tahu tindak lanjutnya. Dan kemarin kejadian adik saya ditendang motornya saat pulang, sehingga adik saya meninggal dunia,” kata dia.

Dian berharap pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya. “Bukan hanya satu tapi dua korban meninggal sekaligus. Kami dari keluarga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Minimalnya hukuman seumur hidup,” pungkasnya.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Selasa (12/9) siang. Awalnya kedua korban yang bersekolah di Mts Bojongjati hendak pulang dengan mengendarai sepeda motor.

Saat melintas di sekitaran Jalan Desa Bojonglarang, terdapat enam orang siswa dari SMP PGRI Cijati yang juga pulang sekolah dengan berjalan kaki.

Saat kedua korban melintas, tiba-tiba salah seorang pelajar SMP berinisial RP (15) menendang sepeda motor korban hingga terjatuh.

Paman Denis Andri Setiawan mengatakan, keponakannya itu dikenal sebagai anak yang baik, penurut, dan rajin belajar. Kesehariannya dihabiskan untuk belajar dan mengikuti beragam kegiatan agama.

Di sekolah Denis termasuk siswa yang pintar diberbagai pelajaran akademis sehingga beragam prestasi seringkali diraihnya.

“Banyak prestasinya. Dari MI langganan rangking 1 di sekolahnya. Saat Mts juga sama,” ujar Andri, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga:  Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Sukabumi

Menurutnya Denis juga tidak pernah memiliki musuh di sekolah ataupun di luar sekolah, lantaran sifatnya yang pendiam dan tak pernah mencari masalah.

“Tidak punya musuh, tidak ada masalah juga dengan siswa lain di sekolahnya atau di sekolah lain. Karena anaknya ini baik dan pendiam,” kata Andri.

Namun, saat duduk di kelas 1 Mts, Denis memang kerap mengalami gangguan dari pelaku RP. “Katanya memang sering diganggu, alasannya juga tidak jelas,” ungkapnya.

Andri mengaku terkejut mendengar kabar keponakannya mengalami kecelakaan lantaran sepeda motornya ditendang oleh RP. Apalagi, kejadian tersebut menyebabkan Denis dan temannya yakni Wisnu meninggal dunia.

“Kami keluarga sangat terkejut, anak yang baik, penurut, dan berprestasi meninggal dengan cara seperti itu. Aksi dari pelaku ini bukan sekadar kenakalan tapi sudah tindak kriminal,” kata dia.

Dia berharap pelaku bisa dihukum dengan setimpal sesuai dengan perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa.

“Bukan hanya satu tapi dua korban meninggal sekaligus. Kami dari keluarga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Minimalnya hukuman seumur hidup,” pungkasnya.

Sebelumnya, DenisPratama (14) dan WisnuPirmansyah (14), dua siswaMts di KecamatanCijati, KabupatenCianjur tewas usai sepeda motor yangdikendarainya jatuh lantaran ditendang siswa sekolah lain.

(Detik/idram)