JABARMEDIA.COM – PT Telkom Akses buka suara terkait kabel yang menjerat leher mahasiswa Universitas Bhayangkara bernama History Cally Power (19) di Bekasi Utara, Kota Bekasi.
VP Corporate Legal dan Secretary PT Telkom Akses, Rizky Kurniawan mengatakan, pihaknya mengakui bahwa kabel yang putus dan membuat leher Cally terluka sepenuhnya milik PT Telkom Akses.
“Berdasarkan informasi awal dari cek kondisi lapangan, kabel yang dimaksud memang benar merupakan kabel fiber milik kami,” kata Rizky dalam keterangannya, Kamis (25/1/2024).
Pihak PT Telkom Akses meminta maaf atas apa yang terjadi kepada korban. Mereka juga tengah berupaya berkomunikasi dengan korban. “Kami tengah mengupayakan komunikasi yang baik dengan pihak korban,” jelas Rizky.
Seusai kejadian tersebut, PT Telkom Akses segera menggelar investigasi lebih lanjut dan memperbaiki kondisi kabel yang putus. Perusahaan juga memastikan segera berkoordinasi dengan aparat setempat guna memperbaiki kabel yang membahayakan masyarakat.
“Kami mengimbau bagi masyarakat yang melihat dan menemukan kabel dengan kondisi kurang baik, agar dapat melapor kepada kami melalui call center 147,” jelas Rizky.
Sebelumnya, insiden yang dialami oleh History terjadi saat ia sedang melintas menggunakan sepeda motor di Jalan Raya Candrabaga, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (22/1/2024). Akibat insiden tersebut, ia mengalami memar di leher.
Menurut History, insiden itu terjadi saat berangkat dari rumahnya di wilayah Pondok Ungu Permai menuju Gedung Creative Center. History mengaku langsung terjatuh begitu kabel menjerat lehernya.
“Jalannya itu saya menggunakan motor yang kecepatannya 10-20 km per jam. Setelah jalan itu ternyata kabelnya lewat setang, langsung lilit leher saya,” kata History, Selasa (23/1/2024).
History mengaku, mengalami luka ringan di beberapa bagian tubuhnya termasuk bagian leher. Selain itu dia juga merasa sesak napas.
“Akhirnya warga dan beberapa orang datang, memotong kabelnya karena sudah panjang banget. Akhirnya saya diselamatkan. Di situ saya merasa sudah perih dan sesak,” ucap History.
(Beritasatu/idram)