Sopir Angkutan Umum Tewas Usai Dipukuli Dua Preman Tasik

by -37 views

JABARMEDIA.COM – Seorang sopir angkutan umum dihajar dua orang preman di sekitar pasar Pancasila Kota Tasikmalaya. Akibat penganiayaan itu, sopir bernama Yaya Sutardi (48) warga Kota Banjar meninggal dunia.

Sementara kedua pelaku, Dian Tato alias Imam (34) dan Yanto (29) warga Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya sudah berhasil ditangkap polisi. Kedua pria itu sudah diberi hadiah timah panas di betisnya dan kini sedang menjalani pemeriksaan di Polres Tasikmalaya Kota.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan yang menyebabkan kematian itu terjadi pada Selasa (9/1/2024) petang. Saat itu Yaya sedang makan bubur di sebuah kedai di sekitar terminal Pancasila Kota Tasikmalaya. Dia lalu didatangi oleh Dian Tato dan Yanto. Setelah berbincang, Dian kemudian membawa Yaya ke toilet kedai. Di tempat itu, sopir angkutan Banjar-Tasik itu dipukuli.

Seolah belum puas memukuli Yaya, kedua pelaku lalu membawa Yaya ke daerah Leuwianyar. Di dekat pejagalan, Yaya kembali dipukuli hingga mengalami luka di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya.

Baca Juga:  Dua Orang Tewas Tertimbun Longsor Galian C di Subang

Yaya yang dalam keadaan luka, sempat dibawa ke Puskesmas hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Kota Banjar. Keesokan harinya Yaya meninggal dunia, diduga kematiannya akibat luka serius akibat dianiaya kedua pelaku.

Keluarga korban lalu mengadu ke Polsek Tawang dan langsung direspons oleh unit Reskrim Polsek dan Resmob Polres Tasikmalaya Kota dengan melakukan perburuan terhadap kedua pelaku. Pada Kamis (11/1/2024) dini hari, Dian Tato dan Yanto berhasil dicokok. Keduanya diberi tindakan tegas terukur dengan ditembak bagian kakinya.

Ditemui di ruang pemeriksaan Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Dian Tato mengakui telah memukuli korban. Dia mengaku sudah mengenal korban sebelumnya. “Awalnya dia mengumbar omongan menantang-nantang bapak saya, tapi dia terus mengelak,” kata Dian.

Dia mengaku sempat membawa Yaya ke toilet dan memukulinya. Ikhwal korban dibawa ke pejagalan dan dipukuli lagi, Dian mengaku sedianya dia hendak mempertemukan dengan orang yang mendengar omongan korban. “Iya dibawa ke pejagalan untuk dikonfrontir,” kata Dian. Saat ditanya apakah dirinya seorang preman, Dian membantah. Dia mengaku selama ini mengurus parkir di kawasan pasar dan terminal Pancasila. “Bukan (preman), saya ngurus parkir,” kata Dian.

Baca Juga:  Ini Bocah Perempuan SD yang Tewas Dikeroyok Siswa Pria di Dalam Kelas

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono membenarkan pihaknya telah mengamankan dua orang pelaku penganiayaan yang menyebabkan kematian. “Ya sudah kami amankan, sedang diperiksa,” kata Joko. Untuk detail perkara atau motif pelaku, Joko mengatakan pihaknya akan merilis perkara ini setelah rampung pemeriksaan. “Besok kita rilis ya,” kata Joko.

(Detik/idram)