JABARMEDIA.COM – Rumah Amal Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) menyalurkan bantuan untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada 323 mahasiswa ITB selama 2023.
Untuk 2024, data mahasiswa yang sudah masuk membutuhkan bantuan sebanyak 220 orang. Mereka mahasiswa S1 Tahap Persiapan Bersama (TPB) sampai mahasiswa tingkat akhir.
Direktur Laznas Rumah Amal Salman ITB, Syachrial mengatakan, program ini sudah ada sejak tahun 2021. Namanya Zakat Gajah.
“Zakat Gajah itu skema pendanaan bantuan pendidikan dari dana zakat dan infak untuk mahasiswa ITB yang terkendala pembayaran UKT,” ujar Syahrial di Bandung, Jumat (2/2/2024).
Untuk tahun 2023, program ini membantu 323 mahasiswa ITB. Program ini merupakan kolaborasi bersama Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB dan Ikatan Alumni (IA) ITB beserta YPM Salman ITB dan Laznas Rumah Amal Salman.
“Ini bukti perhatian alumni ITB, korporasi, dan masyarakat umum untuk membantu adik-adik almamaternya. Tidak hanya dari zakat dan infak, juga dari dana CSR dan dana donasi umum lainnya,” beber Syahrial.
Penyaluran dana dilakukan melalui BPUDL ITB. Mahasiswa calon penerima bantuan UKT diseleksi oleh Rumah Amal Salman dari tahap pendaftaran, seleksi berkas, seleksi wawancara. “Kemudian data tersebut kami lakukan pengecekan dan verifikasi kembali dengan data Ditmawa ITB supaya tepat sasaran,
” ungkap dia. Saat ini justru yang menjadi tantangan adalah mahasiswa dengan di tingkat ekonomi kelas menengah. Awalnya ketika diterima ITB, mahasiswa mampu bayar. Namun di tengah perjalanan kuliah, mahasiswa mengalami kesulitan bayar karena berbagai faktor.
“Dari hasil wawancara kami beberapa di antaranya karena perubahan kondisi ekonomi keluarga,” tutur Syahrial. Verifikasi Data Syahrial mengaku,
verifikasi data
calon penerima bantuan dilakukan menyeluruh. Seperti pengecekan kondisi pendaftar dilakukan melalui beberapa aspek. Misalnya, jumlah pendapatan perkapita, jumlah tanggungan keluarga, jumlah tanggungan yang bersekolah, kondisi kepala keluarga, dan besaran tunggakan UKT.
“Info yang kami dapat batas maksimalnya 4 Februari untuk bayar UKT, jadi kami salurkan sebelum tanggal itu,” imbuh dia. Untuk bantuan yang disalurkan Februari 2024, jumlahnya Rp 363 juta untuk 43 mahasiswa.
Rinciannya, jumlah yang mendaftar 157 mahasiswa, lolos berkas 114, lolos verifikasi ditmawa 71 mahasiswam dan lolos wawancara 43 orang. Mereka akan mendapat plafon maksimal Rp 12,5 juta per orang.
“Plafon total yang akan disalurkan dari dana zakat dan infak, insya Allah Rp 1 miliar- 1,5 miliar. Bantuan ini untuk mahasiswa ITB yang terkendala pembayaran UKT di semester genap 2023-2024,” pungkasnya.
(Kompas/idram)