JABARMEDIA.COM – Personel Polres Sukabumi Kota berhamburan keluar kantor menyelamat diri dari guncangan gempa bumi Bayah, Banten, Minggu, (25/02/2024) malam.
Saat terjadi gempa bumi, sejumlah petugas keluar dari ruangan kerjanya masing-masing karena guncangan gempa terasa kuat.
Ipda Yayat Kanit PPA Satreskrim Polres Sukabumi Kota mengatakan, awalnya guncangan terasa kecil, namun guncangan makin besar dirasakan.
“Nah saya kira itu kepala pusing (Salatri), setelah nengok ke yang lain ternyata merasakan yang sama. Guncan besar,” ujarnya, kepada Tribunjabar.id,
Pada saat itu, kata Yayat, pada saat merasakan guncangan makin besar. Ia pun bersama rekannya langsung keluar ruangan.
“Kita langsung pada keluar, makin ke sini, makin kencang. Langsung keluar menyelamatkan diri,” tuturnya.
Sejauh ini belum dilaporkan ada kerusakan dampak dari gempa magnitudo 5.7 kendati guncangan terasa kencang.
“Sejauh ini tidak ada kerusakan. Tidak tau kalau tempat lain,” kata Yayat.
Gempa di Bayah Banten
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,63° LS, 105,74° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 Km arah Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 43 km,” kata Daryono.
Ia menjelaskan, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di Selatan Banten.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan cerminan Gempa Megathrust,” ujar Daryono.
Gempa bumi tersebut terasak kuat di wilayah pesisir Pantai Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Pada Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Surade dengan skala intensitas IV MMI, di daerah Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Garut dengan skala intensitas III MMI,” ucap Daryono.
Gempa bumi itu juga terasa di Bandung, Cilacap, Panimbang dan Cigelis dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Lalu di daerah Serang dan Lembang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Daryono.
(tribunnews/Ahmad)