JABARMEDIA.COM – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memastikan alokasi anggaran belanja untuk bantuan sosial (bansos) pangan yang akan disalurkan hingga bulan Juni mendatang.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata, mengungkapkan bahwa anggaran belanja sebesar Rp 17,5 triliun telah dialokasikan untuk program bansos pangan.
Program bansos pangan tersebut mencakup bansos beras seberat 10 kilogram (kg). Ditargetkan akan diterima oleh sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bansos berupa daging dan telur ayam kepada KPM yang memiliki balita stunting. Target penerima sebanyak 18,8 juta KPM.
“Untuk anggaran sebesar Rp 17,5 triliun, bansos beras 10 kg akan didistribusikan kepada penerima PKH hingga bulan Juni. Sementara untuk keluarga yang memiliki balita stunting akan ditambah dengan daging ayam dan telur,” kata Isa dalam konferensi pers APBN Kita edisi Januari 2024 pada hari Kamis (22/2/2024).
Isa menjelaskan bahwa tambahan bantuan bansos berupa daging, ayam, dan telur ayam sudah pernah dilakukan oleh pemerintah pada akhir tahun lalu.
“Seperti pada akhir tahun lalu, kita memberikan bansos beras kepada balita yang berasal dari keluarga yang menderita stunting. Tambahannya daging ayam dan telur, yaitu sebanyak 18,8 juta keluarga,” ungkap Isa.
Kemenkeu Menyiapkan Anggaran Rp 11,3 triliun Untuk BLT
Pemerintah siap menyalurkan BLT yang dinamakan BLT Mitigasi Risiko Pangan. Melalui BLT Mitigasi Risiko Pangan, pemerintah akan memberikan uang tunai sebesar Rp 600.000 kepada 18,8 juta KPM.
Isa menyatakan bahwa untuk melaksanakan rencana bantuan tersebut, pemerintah akan menyediakan anggaran sebesar Rp 11,3 triliun.
“Seluruh dana ini telah dipersiapkan dari cadangan belanja bansos yang telah dianggarkan setiap tahun,” ujar Isa.
Perlu diketahui bahwa pemerintah telah aktif menyalurkan bantuan sosial pangan kepada masyarakat rentan sejak awal tahun ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari pentingnya bantuan sosial bagi masyarakat rentan mengingat harga komoditas pangan. Terutama beras, mengalami kenaikan di berbagai negara.
“Kita sadar bahwa harga beras di berbagai negara saat ini tengah mengalami kenaikan. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia,” ungkap Jokowi di Tangerang Selatan pada hari Senin (19/2/2024).
Dengan demikian, pemerintah terus berupaya untuk memberikan bantuan sosial yang sesuai kebutuhan kepada masyarakat rentan guna mengurangi dampak dari kenaikan harga pangan yang terjadi secara global.
(idram)