JABARMEDIA.COM – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, telah mengumumkan bahwa pemerintah akan terus mengalokasikan beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) untuk menjaga stabilitas harga beras di Indonesia.
Dia menegaskan bahwa beras murah ini memiliki kualitas yang baik dan dapat bersaing dengan beras premium.
Beras SPHP akan dijual dengan rentang harga mulai dari Rp10.900 hingga Rp11.000 per kilogram dan akan tersedia di pasar tradisional maupun ritel modern.
Zulkifli juga menyatakan bahwa harga beras premium kemungkinan akan terus meningkat karena beras lokal premium dipengaruhi pergeseran masa panen akibat dampak El Nino.
Masa panen raya untuk beras premium diperkirakan akan jatuh pada bulan April-Mei. Mundur dari masa panen tahun sebelumnya yang jatuh pada Januari-Maret.
Untuk menanggapi hal ini, pemerintah telah meningkatkan distribusi program beras SPHP dari 100.000 ton per bulan menjadi 250.000 ton setiap bulan.
Ketersediaan stok beras menjelang bulan puasa dan Lebaran dipastikan aman, dengan stok beras Bulog sebanyak 1,4 juta ton.
“Ketersediaan beras menjelang Ramadan dan Lebaran tidak akan menjadi masalah. Kita memiliki jumlah stok beras yang memadai,” ujar Zulkifli Hasan.
Pada tahun ini, pemerintah berencana untuk mengimpor 2 juta ton beras dari Thailand. Namun, Ayip Said Abdullah menekankan agar impor beras tersebut tidak merusak masa panen petani yang diprediksi jatuh pada bulan April-Mei.
“Merupakan dilema apakah impor beras sebaiknya dilakukan saat mendekati masa panen. Meskipun ada harapan bahwa harga beras akan pulih, namun risiko penurunan harga tetap besar,” tambah Ayip.
Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga beras di Indonesia melalui beras SPHP. Terjangkau namun tetap berkualitas.
Semua langkah yang diambil merupakan upaya untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terutama menjelang momen penting seperti Ramadan dan Lebaran, biasanya harga bahan pokok menjadi mahal.