JABARMEDIA.COM – MUI Kota Bogor bersama Pemkot Bogor, DMI, LPTQI, dan PPIB mengadakan acara silaturahmi dengan para alim ulama, pemimpin pondok pesantren, Ketua DKM, dan tokoh masyarakat di Masjid Raya Bogor pada Rabu (3/4/2024).
Acara yang bertajuk “sacangreud pageuh sagolek pangkek” ini menjadi acara yang sangat menarik. Karena ribuan alim ulama dan tokoh masyarakat berkumpul untuk saling bertatap muka dan meramaikan 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Ketua DMI Kota Bogor, KH. Ade Sarmili, menyatakan bahwa acara silaturahmi ini merupakan kegiatan yang penuh berkah yang telah dirawat selama hampir 10 tahun. Tujuannya adalah untuk menjalin rasa kekeluargaan dan kebersamaan antara para alim ulama dan tokoh masyarakat di Kota Bogor.
“Komitmen ini harus tetap kita jaga. Sudah 10 tahun kita saling berbagi doa agar dapat memberikan manfaat terutama bagi para kiyai, ulama, dan pengurus masjid,” ujar Ade Sarmili.
Menurutnya, 10 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk membangun kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Terutama dalam mengelola masyarakat Kota Bogor yang religius. Oleh karena itu, tahun ini merupakan tahun terakhir bagi walikota dan wakil walikota untuk menjabat di Kota Bogor.
“Pak Wakil ingin memberikan sesuatu setiap tahun menjelang Idul Fitri sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan waktu para kiyai, pengurus masjid, dan lembaga keagamaan lainnya dalam membantu pemerintah membangun masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Bogor, KH. Tb. Muhyidin, mengatakan bahwa jasa para ulama, kiyai, dan pengurus lembaga keagamaan dalam menjaga umat, akhlak, dan moralitas di Kota Bogor sudah sangat baik. Dengan adanya silaturahmi ini, proses tersebut terus dijaga dengan baik.
“Kita ingin menjaga kebersamaan melalui silaturahmi, terutama di masjid kebanggaan kita. Mari kita tingkatkan ibadah kita di 10 hari terakhir Ramadan ini,” ucap Kh. TB Muhyidin.
Memohon Do’a Para Kiyai Dari Bencana
Wakil Walikota Bogor, Dedie R Rachim, menyampaikan bahwa Kota Bogor termasuk daerah rawan bencana dengan hampir 1000 kejadian bencana setiap tahun. Oleh karena itu, Pemkot Bogor memohon doa dari para kiyai agar bencana tersebut dapat berkurang.
“Dengan doa para kiyai dan habaib, semoga bencana di Kota Bogor dapat berkurang,” ungkap Dedie.
Dalam kesempatan ini, Dedie juga meminta maaf atas kinerja yang belum maksimal dalam mengelola Kota Bogor selama masa jabatannya.
“Saya memohon maaf jika ada hal-hal yang belum sesuai harapan selama saya menjabat. Masa jabatan saya akan berakhir pada 20 April. Ssaya memohon doa agar jika memang takdirnya saya maju dalam kontestasi di Kota Bogor. Saya dapat menjadikan Kota Bogor sebagai daerah yang sejahtera dan berkah,” tutup Dedie.
(Damar)