JABARMEDIA.COM – Pembahasan Anti Jet Lag terutama bagi lansia, lebih dari 10 ribu jemaah haji asal Indonesia telah berangkat ke Tanah Suci, sejak keberangkatan gelombang pertama pada 12 Mei 2024.
Perjalanan yang cukup panjang antara Indonesia dan Arab Saudi membuat banyak jemaah haji mengalami jet lag atau mabuk pascaterbang, terutama bagi mereka yang berusia usia lanjut atau lansia.
Ada efek kesehatan yang sering dikeluhkan jemaah ketika berada di penerbangan nyaris 10 jam ini.
Mulai dari lemas, letih maupun mual-mual, dimana pemulihannya memerlukan waktu istirahat selama 1-2 hari sementara, sejumlah aktivitas dan ibadah wajib sudah menanti.
Berikut tips anti jetlag yang disampaikan oleh Dokter dari tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) dr Meldy Muzada Elfa SpPd KGer FINASIM:
“Kenapa bisa terjadi jet lag? Karena di perjalanan itu panjang 9-10 jam dan itu ada perbedaan waktu antara Indonesia dan Arab Saudi sekitar 4 jam untuk WIB dan 5 jam untuk WITA,” ungkap dia saat ditemui wartawan, Minggu (19/5/2024).
1. Aturan jam dengan tujuan
Siapkan dan segera atur ulang semua jam dan gadget dengan menyesuaikan waktu di Arab Saudi.
“Misalkan sekarang pukul 16.00 jam tangannya diseuaikan pukul 12.00,” kata dia.
2. Istirahat cukup di pesawat.
Ketika di pesawat istirahatlah dengan cukup. Karena setibanya di Tanah sudah terjadwal sejumlah aktivitas ibadah yang harus dijalankan.
3. Konsumsi makanan bergizi
Selama di pesawat jangan lupa konsumsi makan-makanan yang bergizi.
Makanan yang di pesawat telah dipersiapkan dn diatur sebagaimana gizi dan kebutuham harian.
4. Minum air putih
Saat tiba di Arab Saudi minumlah air putih yang banyak.
Ketika sampai, segerakan isirahat. Jika berada di tempat terang redupkan tempat agar tubuh bisa menyesuaikan untuk istirahat
“Mudah-mudahan dengan tips anti jet lag ini bisa menghindarkan jemaah dari jet lag,” harap pengawas Haji Khusus PPIh Arab Saudi ini.
Tahun ini Indonesia tahun ini mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Dari jumlah itu, sekitar 45.000 jemaah haji reguler yang masuk kategori lanjut usia (lansia).
(Ahmad / tribunnews)