Banyak Pabrik yang Hengkang dari Jawa Barat, Ini Penyebabnya

by -13 views

JABARMEDIA.COM – Pindahnya sejumlah pabrik dari Jawa Barat ke provinsi lain menjadi sorotan. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Kris Sasono Ngudi Wibowo, pindahnya pabrik tersebut disebabkan oleh faktor daya saing atau competitiveness di daerah.

“Terkait dengan relokasi pabrik, ini berapa kali Pak Menteri (Agus Gumiwang Kartasasmita) sampaikan sebenarnya terkait competitiveness daerah masing-masing,” katanya dalam konferensi pers rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) di kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2024).

Menurut Kris, banyak pengusaha yang memindahkan pabriknya dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, meskipun ia tidak merinci jumlahnya. Pabrik tersebut didominasi oleh sektor alas kaki, tekstil, hingga pakaian jadi.

“Relokasi banyak kita temui di Jawa Barat utamanya, Jawa Barat pindah ke Jawa Tengah itu banyak sekali. Memang yang didominasi oleh alas kaki, tekstil, pakaian jadi, itu ada di sana,” tuturnya.

Namun, Kemenperin mengaku tidak khawatir soal fenomena relokasi ini. Sepanjang pemindahan masih terjadi di wilayah Indonesia maka Kemenperin masih akan memberikan dukungan dalam bentuk fasilitasi.

“Sehingga tidak mengkhawatirkan kita, sepanjang relokasinya masih di Indonesia masih kita coba fasilitasi,” sebut Kris.

Baca Juga:  Jelang Lebaran, Pemkot Bogor Tata PKL Dadakan

Sebelumnya, tutupnya pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, Jawa Barat menjadi sorotan publik. Ketua Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Disnakertrans Jawa Barat Firman Desa mengatakan, sebanyak 233 karyawan menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Firman mengatakan, industri padat karya di Jawa Barat sudah terpukul sejak tahun 2023. Menurutnya sejumlah pabrik terpaksa tutup atau memindahkan usahanya.

“Kalau pabrik-pabrik di sektor yang sama atau padat karya memang dari 2023 sudah banyak yang tutup atau relokasi usaha, salah satunya ada yang di Karawang, mereka relokasi ke Cirebon,” katanya dalam Evening Up CNBC Indonesia, dikutip Rabu (8/5/2024).

(Detik/idram)