JABARMEDIA.COM – Server down di hari pertama pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Barat 2024 tingkat SMA/SMK dan SLB tahap I, Senin (3/6/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, mengatakan, apabila orangtua maupun calon peserta didik mengalami kendala pada saat pendaftaran, bisa langsung mendatangi sekolah tujuan maupun kantor Disdik.
“Pertama, apabila calon peserta didik terkendala dalam pendaftaran secara mandiri, dapat melakukan pendaftaran secara online dengan bantuan operator sekolah tujuan,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (4/6/2024).
“Kedua, sekolah tujuan dapat membantu mendaftarkan calon peserta didik menggunakan akun operator sekolah,” kata Herman menambahkan. Herman mengatakan, selain layanan daring, panitia PPDB Jabar 2024 juga menyediakan layanan luring yang bisa dimanfaatkan bagi calon pendaftar.
Pendaftar tinggal membawa kelengkapan dokumen pendaftaran saja. Dia menambahkan, evaluasi terhadap pelaksanaan PPDB Jabar 2024 tahap pertama I ini akan dilakukan demi memastikan kelancaran proses pendaftaran. “Sebagaimana arahan Pak Gubernur, panitia diminta tidak menolak layanan offline. Pada prinsipnya tidak ada anak yang tertinggal. Semua terlayani, pendaftar harus mendapatkan layanan pendidikan terbaik,” kata Herman.
Sementara, pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Ade Afriandi, meminta maaf terkait insiden server down di hari pertama PPDB. “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan kami berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan terus meningkatkan kualitas layanan kami,” ujarnya. Dia menerangkan, tim IT langsung bergerak mengatasi server down setelah mendapatkan laporan dari para orangtua dan calon peserta didik yang mengalami kesulitan mengakses laman pendaftaran.
Gangguan ini, kata dia, bisa terjadi karena tingginya animo masyarakat yang melakukan pendaftaran PPDB Jabar 2024 secara serentak di hari pertama, sehingga membebani server laman tersebut. Selain itu, pada tahun ini, terjadi peningkatan calon pendaftar peserta didik pada jalur zonasi yang mencapai 50 persen. Ditambah lagi dengan meningkatnya jumlah pendaftar secara mandiri.
“Kami telah mengantisipasi potensi lonjakan pendaftar dan sedang melakukan evaluasi serta tindakan perbaikan yang diperlukan,” ucap Ade. “Meskipun terjadi gangguan, kami ingin menegaskan bahwa calon peserta didik sekolah dapat mendaftar secara online di tujuan dengan bantuan operator sekolah,” tambahnya.
(Kompas/idram)