Jupri Preman Pasar Tumpah Ditangkap, Kapolresta Bogor: Dia Dedengkotnya

by -6 views
JABARMEDIA.COM – Polisi menangkap Juhri alias Jupri, preman meresahkan di pasar tumpah di Jalan Merdeka, Kota Bogor. Polisi menyebutkan Jupri adalah dedengkot preman yang kerap melakukan pungutan liar (pungli) kepada para pedagang.

“Dia dedengkotnya,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso, Senin (7/10/2024).

Bismo mengatakan Jupri ditangkap terkait premanisme di pasar tumpah di Jalan Merdeka, Kota Bogor. Dia dites urine dan hasilnya positif narkoba.

“Yang bersangkutan dites urine, hasilnya positif. Selanjutnya kita melakukan penahanan terhadap tersangka,” kata Bismo.
Terima Setoran pungli

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi mengatakan, J diduga orang yang menerima setoran pungli yang dilakukan para preman di pasar tumpah Jl Merdeka. J ditangkap tadi malam.

“Iya betul (J penerima setoran uang hasik pungli),” kata Aji dimintai konfirmasi terpisah.

Polisi sebelumnya menangkap dua orang diduga preman yang melakukan pungli di pasar tumpah Jl Merdeka Kota Bogor. Kedua pelaku yang ditangkap berinisial AJ (41) dan AR (42). Dari kedua pelaku terungkap bahwa uang hasil pungli disetorkan ke pria berinisial J.

Baca Juga:  Lahan Pinggir Sungai Citamba Kuningan akan Ditata

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap dua pria diduga pelaku pungutan liar ke pedagang kaki lima di Pasar Asem atau pasar tumpah Jl Merdeka, Kota Bogor. Para pelaku meminta uang ke pedagang Rp 5.000 setiap hari.

“Telah diamankan oleh personel Polsek Bogor Tengah (pelaku) atas nama AJ (41) dan AR alias D (42) yang diduga melakukan pungli kepada para pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Asem,” kata Kapolsek Bogor Tengah Kompol Agustinus Manurung, Kamis (3/10/2024).

Agustinus mengatakan kedua pelaku memintai uang dengan dalih biaya keamanan dan sewa terpal. Dalam sehari, kedua pelaku mampu mengumpulkan uang dari pedagang hingga Rp 500 ribu.

“AJ dan AR melakukan pungli kepada para pedagang sebesar Rp 5.000 per hari, dengan alasan untuk keamanan dan sewa terpal. Per hari biasanya terkumpul sekitar Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. Kemudian uang tersebut sebanyak Rp 300 ribu disetorkan kepada J,” imbuhnya.

Operasi Premanisme

Untuk memastikan keamanan di lokasi, Polresta Bogor Kota mendirikan posko pengamanan. Di sisi lain, Polresta Bogor Kota juga terus melakukan operasi premanisme untuk memberantas preman-preman yang meresahkan masyarakat.

Baca Juga:  Disdik Bentuk Tim Pencari Fakta - Aim: Sangat tidak Mungkin Soal UN Bocor

“Jadi pada malam hari ini kita mendapatkan masukan, bahwa keluhan dari warga itu di antaranya adalah premanisme, ya premanisme, pihak-pihak tertentu meminta, memeras sejumlah uang dan lain sebagainya, dengan adanya ancaman kekerasan dan lain sebagainya, ada yang menggunakan ancaman menggunakan senjata tajam dan lain sebagainya,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso, Minggu (6/10) malam.

“Tentunya terkait ini sudah kita lakukan penangkapan, operasi, penindakan, terkait dengan pelaku premanisme. Beberapa waktu yang lalu lima orang sudah kita amankan, selanjutnya pada hari berikutnya dua orang kita amankan, dan pada malam hari ini, dua orang juga kita amankan, terkait dengan permintaan retribusi parkir yang di luar kewajaran,” sambungnya.

(Detik/idram)