JABARMEDIA.COM – Longsor menerjang Kabupaten Cianjur dan berdampak kepada salah satu pemakaman di Kampung Cimanggu, Desa Situhiang, Kecamatan Pagelaran, Cianjur. Petugaspun memutuskan untuk memindahkan beberapa makam di sana. Berikut fakta-faktanya.
21 Makam Terancam Amblas
Puluhan makam di Kampung Cimanggu, Desa Situhiang, Kecamatan Pagelaran, Cianjur dibongkar dan dipindahkan usai terdampak longsor. Dikhawatirkan makam-makam tersebut amblas hingga jenazah yang dikuburkan keluar.
Kepala Desa Situhiang Arifin Hidayat, mengatakan longsor dan tanah amblas di jalan utama Desa Situhiang tidak hanya menutup akses jalan, tetapi juga menimbulkan pemakaman.
“Jadi ada makam yang tertimbun, dan yang lainnya terancam tertimbun serta amblas. Makanya kita pindahkan. Total ada 21 makam yang dipindahkan,” kata dia, Rabu (11/12) lalu.
Makam Dipindah ke Lokasi Aman
Arifin berujar, makam tersebut dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, sekitar 100 meter dari lokasi makam sebelumnya. Untuk proses pemindahan makam, ada sekitar 20 orang yang dilibatkan dengan memakan waktu selama tiga hari.
“Prosesnya tiga hari sampai kemarin. Sekarang sudah selesai dipindahkan seluruhnya ke lokasi yang baru,” ujarnya
Menurutnya, jika tidak dipindahkan dikhawatirkan makam tersebut akan amblas. “Kondisi tanah kan labil pasca longsor, khawatirkan tertimbun atau amblas. Makanya segera dipindahkan,” tuturnya.
Jenazah Utuh Meski Sudah Belasan Tahun Dimakamkan
Dalam proses pemindahan makam yang terdampak longsor dan pergerakan tanah, ada fenomena yang sempat menggegerkan warga.
Sebanyak 21 jenazah yang dipindahkan masih utuh meski bertahun-tahun dimakamkan. Bahkan salah satu jenazah sudah dimakankan 18 tahun lalu.
Kondisi Jenazah Seperti Baru Dimakamkan
Menurut Arifin, jenazah-jenazah tersebut masih dalam keadaan utuh selayaknya baru dimakamkan. Kain kafannya pun tak rusak, tetapi sebatas berubah warna.
“Sempat geger juga, sewaktu dibongkar jenazahnya utuh, tidak berbau, dan kain kafannya tidak rusak hanya jadi berubah warna menjadi coklat tanah,” kata dia.
“Padahal jenazah tersebut ada yang sudah dimakamkan 1 tahun lalu, 6 tahun lalu, dan paling lama 18 tahun lalu,” tambahnya.
Belum Diketahui Penyebab Jenazah Masih Utuh
Arifin tak mengetahui penyebab jenazah tersebut tetap utuh meski sudah lama dimakamkan. Namun warga percaya jika hal itu terjadi akibat keberkahan pondok pesantren di dekat pemakaman.
“Kalau faktor ilmiahnya saya tidak tahu. Bagi warga sini merupakan bagian dari berkah pesantren di dekat pemakaman. Sehingga jenazah orang-orang soleh tetap utuh,” pungkasnya.
(Detik/idram)