“Betul, kejadiannya semalam (Minggu dini hari). Korban dua orang, penjaga malam. Iya, mereka disekap di ruangan belakang sekolah,” kata Kapolsek Bogor Selatan Kompol Maman Firmansyah ketika dimintai konfirmasi, Minggu (16/2/2025).
Perampokan dan penyekapan ini terjadi pada Minggu (16/2) sekitar pukul 02.00 WIB. Korban adalah Fatur dan Zubaedilah. Berikut ini fakta-fakta peristiwa tersebut:
Dua satpam sekolah, Fatur dan Zubaedilah, disekap dengan kondisi tangan terikat dan mata dilakban. Menurut Firmansyah, kedua korban diduga dipukuli para pelaku.
“Sekitar jam 02.00, ketika (penjaga sekolah) sedang di ruang bangunan belakang, didatangi oleh lima orang pelaku. Kelima pelaku melakukan kekerasan dengan cara memukul, mengikat tangan, serta melakban mata korban. Iya membawa sajam juga, (jenisnya) masih lidik,” ucap Firmansyah.
“Kita menerima laporan, kemudian tindak lanjuti dengan mendatangi TKP, kemudian mengecek kondisi korban di klinik 24 jam, tadi langsung saya yang mengecek. Kita juga koordinasi dengan Kasat Reskrim, kemudian Inafis juga sudah datang melakukan olah TKP,” ujarnya

Kapolsek Bogor Selatan saat menjenguk satpam korban penyekapan perampok di SLB Bogor
“Saudara Fatur mengalami luka bacokan pada kaki kanan dan kiri, serta luka lebam di mata, luka di mata itu akibat dilakban. Sedangkan saudara Zubaidillah mengalami luka lebam di mata kanan karena ditinju sama pelaku,” kata Kompol Firmansyah.
“Nah, si korban yang dibacok ini karena dia sempat berusaha untuk melawan. Iya, mereka (Fatur dan Zubaedilah) melakukan perlawanan,” lanjutnya.
Firmansyah mengatakan Fatur dan Zubaedilah dibawa warga ke klinik sekitar lokasi kejadian. Saat ini, kedua korban sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat penanganan medis.
“Cuma karena memang masih pemulihan kami belum periksa lanjut ya, jadi menenangkan dulu. Nanti kita panggil untuk diperiksa sambil menunggu pihak sekolah menginventarisir barang yang hilang,” lanjutnya.
Tak hanya menganiaya Fatur dan Zubaedilah, perampok di SLB negeri Rancamaya juga berhasil menjarah barang-barang yang ada di sekolah. Para pelaku mengambil sejumlah barang di ruang kepala sekolah hingga ruang guru.
“Kelima pelaku diduga menjarah barang barang di ruang kepala sekolah, ruang guru dan ruang tata usaha, dengan cara mencungkil pintu dan mengambil barang barang yang ada di ruangan, di lemari. Sementara kerugian masih diiventarisir sama pihak sekolah,” ujar Firmansyah.
Barang yang dicuri pelaku, kata Firmansyah, berupa laptop hingga penyimpan rekaman atau DVR CCTV. Polisi masih menunggu keterangan pihak sekolah untuk mengetahui rincian dan angka kerugian.
“Yang dicuri chromebook ya, sejenis laptop, kemudian PC, sama DVR CCTV juga diambil sama mereka. (Jumlah) masih didata ya sama pihak sekolah,” ucapnya.
“Sekitar jam 02.00, ketika (penjaga sekolah) sedang di ruang bangunan belakang, didatangi oleh lima orang pelaku,” kata Firmansyah.
Firmansyah mengatakan saat itu korban Fatur sedang meminta bantuan untuk dikeroki badannya oleh Zubaidillah. Tak berselang lama, lima pelaku datang dan langsung menyergap korban.
“Infonya saat kejadian itu saudara Fatur lagi dikerokin sama temennya, sama Zubaidillah. Dia (Fatur) lagi kurang enak badan, kemudian kerokan, tahu-tahu langsung disergap (perampok),” imbuhnya.
Kedua satpam sempat melawan para perampok, namun kalah jumlah hingga keduanya mengalami luka. Fatur dan Zubaidillah kemudian disekap dalam ruangan dengan kondisi tangan terikat dan mata dilakban.
(Detik/idram)