JABARMEDIA.COM – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar kegiatan panen raya padi pada lahan uji coba penerapan teknologi intensif di Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Kegiatan panen raya dilakukan di lahan seluas lima hektare dihadiri sejumlah pihak mulai dari Perum Bulog hingga Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, unsur TNI serta para petani mitra.
“Ini merupakan langkah strategis dalam rangka percepatan penyerapan gabah dan beras guna mendukung ketahanan pangan nasional melalui penerapan teknologi intensif yang dikembangkan BRIN,” kata Kepala Perum Bulog Karawang Umar Said di Kabupaten Bekasi, Sabtu.
Ia mengatakan areal persawahan di Kabupaten Bekasi ini sebagai lokasi percontohan upaya peningkatan produksi padi di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai lima ton per hektare atau lebih tinggi dari rata-rata produksi nasional.
“Lahan sawah ini untuk demplot kami, supaya nanti itu bisa jadi percontohan buat pertanian maupun dinas pertanian. Ini sawah kami sudah bekerjasama dengan badan riset BRIN,” katanya.
Dia menjelaskan seluruh varietas padi yang ditanam di atas lahan sawah produktif tersebut merupakan bibit unggulan mulai dari padi Inpari 49, Inpari 32 dan varietas 9G. Kelebihan varietas tersebut yakni bulir padi lebih banyak sehingga lebih tahan terhadap iklim.
“Ini merupakan salah satu upaya kami untuk memastikan penyerapan gabah dan beras berjalan lancar, langsung dari tingkat petani dan pengadaan kami untuk dimasukkan cadangan pemerintah bisa berjalan sesuai target,” ucapnya.
Kepala Bidang Penyuluhan pada Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Bekasi Ade Arif Rahman menyatakan BRIN menerapkan teknologi khusus untuk penguatan batang padi serta bantuan mikroba guna meningkatkan kesuburan tanah.
Dengan pemanfaatan teknologi tersebut, produksi gabah di lahan kemitraan bersama BRIN meningkat menjadi lima ton per hektare. Jadi kita ingin melakukan intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas. Secara historis panen sebelumnya di lahan ini hanya mencapai tiga ton per hektare,” katanya.
Manajer Budidaya Mitra Tani pada Perum Bulog Abdillah Luhur mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah dengan petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan berharap kemitraan tersebut terus diperkuat demi kemajuan sektor pertanian berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif penerapan teknologi intensif ini. Dengan pendekatan berbasis riset dan inovasi, diharapkan hasil panen dapat meningkat secara signifikan dan memberikan manfaat lebih besar bagi para petani serta ketahanan pangan nasional,” ucapnya
(Antara/idram)